Bisnis.com, BOYOLALI - Kemunculan klaster baru Covid-19 dari masyarakat yang melakukan perjalanan atau kunjungan dari Kudus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Klaster baru penularan Covid-19 tersebut kini mulai muncul di Kabupaten Boyolali. Sejauh ini ditemukan indikasi adanya tiga klaster baru di Boyolali yang ada kaitannya dengan penularan dari Kudus.
"Penambahan kasus Covid-19 di Boyolali hingga Selasa ini, mencapai 129 kasus sehingga total akumulasi menjadi 8.682 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina, di Boyolali, Selasa (15/6/2021).
Ratri mengatakan penambahan kasus tersebut paling banyak terjadi di Kecamatan Boyolali, Ngemplak dan Nogosari. Terlebih kini Kabupaten Boyolali sudah mulai muncul klaster baru berkaitan dengan perjalanan atau kunjungan dari Kabupaten Kudus.
"Jumlah klaster Covid-19 di Boyolali saat ini 26. Beberapa klaster baru dengan pasien positif ada kaitannya dengan pelaku perjalanan dari Kudus atau mendapatkan kunjungan dari wilayah Kudus. Sudah ada tiga klaster baru di Boyolali yang ada kaitannya dengan penularan dari Kudus," kata Ratri.
Ketiga kluster tersebut berasal dari Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali. Salah seorang warga desa tersebut melakukan perjalanan ke Kabupaten Kudus. Kemudian di Desa Bendungan, Kecamatan Simo, salah seorang warga baru pulang bekerja dari Kabupaten Kudus.
Sedangkan di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, ada klaster yang sebelumnya mendapatkan kunjungan kerabat dari Kabupaten Kudus. Dari 79 orang yang dites cepat antigen, ada 35 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain dari ketiga klaster tersebut, kata Ratri, klaster perkantoran cukup menyita perhatian. Salah satunya yang terjadi di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Boyolali. Salah seorang karyawan Kemenag terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, area perkantoran disterilkan dengan cara penyemprotan disinfektan selama dua hari berturut turut, Senin (14/6) dan Selasa.
"Perlu dilakukan sterilisasi selama dua hari juga untuk kegiatan pembersihan lingkungan," kata Ratri.
Ia menjelaskan jumlah kasus aktif Covid-19 di Boyolali hingga Selasa ini sebanyak 615 kasus. Dari jumlah itu, yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 142 kasus dan menjalani isolasi mandiri sebanyak 473 kasus.
Jumlah pasien Covid-19 di Boyolali yang sudah dinyatakan sembuh ada 7.704 kasus atau sekitar 88,7 persen, dan yang meninggal dunia ada 363 kasus atau sekitar 4,2 persen.
Oleh karena itu skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) Covid-19 di Boyolali pada angka 2,07 atau masuk zona risiko sedang atau warna oranye.