Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang KTT, Rusia Ingatkan AS Jangan Merasa Kuat untuk Hindari Ancaman

Putin mengatakan merupakan sebuah kesalahan kalau AS bersikap demikian karena sikap yang sama juga telah menyebabkan kejatuhan Uni Soviet di masa lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat salah kalau berpikir negara itu "cukup kuat" untuk lolos dari ancaman negara lain.

Pernyataan itu dikeluarkan Putin kemarin menjelang pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden pada 16 Juni mendatang. Putin mengatakan merupakan sebuah kesalahan kalau AS bersikap demikian karena sikap yang sama juga telah menyebabkan kejatuhan Uni Soviet di masa lalu.

Putin mengeluarkan pernyataan itu pada sebuah konferensi pers saat dia  berbicara tentang sanksi AS terhadap Moskow, menurut kantor berita Rusia TASS seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (6/6).

Presiden Joe Biden pada April lalu memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia, termasuk pembatasan utang luar negeri negaranya.

"Kami mendengar ancaman dari Kongres, dari sumber lain. itu semua dilakukan dalam konteks proses politik domestik Amerika Serikat," kata Putin.

Dia menambahkan bahwa mereka yang  mengeluarkan ancaman itu sepertinya berasumsi bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan ekonomi, militer, dan politik sedemikian rupa sehingga dapat lolos begitu saja.

“Mereka beranggapan kakuatan itu bukan masalah besar, itulah yang mereka pikirkan," katanya.

Putin mengatakan perilaku merasa terlaku kuat seperti itu mengingatkannya pada zaman Uni Soviet.

"Masalah dengan kekuasaan adalah mereka berpikir mereka cukup kuat. Mereka akan melawan (orang), menggertak, membuat kesepakatan, menghukum, mengancam mereka dengan kapal perang,” katanya.

Putin menambahkan bahwa ancaman dianggap akan menyelesaikan semua masalah. Tapi masalah justru akan menumpuk. Saatnya datang ketika masalah tidak dapat diselesaikan lagi, kata Putin.

Biden dan Putin akan bertemu di Jenewa pada 16 Juni. Pihak Gedung Putih dan Kremlin mengatakan pertemuan itu akan membahas "berbagai masalah mendesak untuk diselesaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper