Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Pastikan TKA China di Indonesia Bakal Berkurang

Luhut menyampaikan bahwa upaya alih pengetahuan melalui politeknik maupun yang berasal dari TKA semata-mata untuk membentuk kompetensi dan kemandirian SDM Indonesia
 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaita. JIBI/Bisnis/Wisnu Wage
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaita. JIBI/Bisnis/Wisnu Wage

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa tenaga kerja asing (TKA) China di Indonesia lambat laun akan berkurang.

Menurutnya, China memiliki teknologi di sektor industri yang lebih baik dari Indonesia dan dalam kerja sama investasi bersedia melakukan alih pengetahuan atau transfer knowledge.

“Mereka [China] teknologi lebih maju, kita bisa belajar, tapi kan lama-lama turun [jumlah tenaga kerja China]. Baru setelahnya kita bisa leap frog,” Kata Luhut saat ditemui usai acara Yayasan Del 20th di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021).

Lebih lanjut, Menko menyampaikan bahwa saat ini di Morowali, Sulawesi Tengah yang tengah dibangun pabrik baterai kendaraan listrik, sudah dibangun politeknik dan kini sudah beroperasional.

Kemudian, lulusan politeknik tersebut pun diarahkan untuk mengisi posisi-posisi di industri terkait di sana.

Luhut menyampaikan bahwa upaya alih pengetahuan melalui politeknik maupun yang berasal dari TKA semata-mata untuk membentuk kompetensi dan kemandirian SDM Indonesia dalam mengelola teknologi yang lebih mutakhir di sektor industri.

“Mungkin menunggu 10 tahun baru kelihatan hasilnya,” imbuh Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengklaim jumlah tenaga kerja China di kawasan industri Morowali saat ini jauh lebih sedikit ketimbang tenaga kerja Indonesia.

Dari total 50 ribu pekerja, katanya, 3.500 di antaranya berkewarganegaraan China, sedangkan sisanya adalah pekerja lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper