Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kematian Tembus Rekor, Thailand Buka Pendaftaran Vaksin Covid-19 untuk Umum

Sebelumnya, pemerintah Thailand lebih fokus memberikan vaksin kepada lansia dan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, yang sangat rentan terinfeksi, dan wilayah yang bakal menjadi tujuan wisata.
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Episentrum pandemi Covid-19 di Thailand, Bangkok, membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 untuk jutaan warganya agar bisa divaksinasi massal bulan depan setelah Thailand bergulat dengan gelombang Covid-19 baru yang menelan lebih banyak korban jiwa.

Lebih dari 7 juta penduduk Bangkok usia 18-59 tahun sudah bisa mendaftarkan diri secara daring untuk mendapatkan vaksin melalui aplikasi, atau mendaftar langsung di toserba terdekat mulai hari ini, Kamis (27/5/2021).

Ini pertama kalinya warga dengan kelompok usia tersebut bisa mendaftarkan diri untuk vaksinasi. Sebelumnya, pemerintah Thailand lebih fokus memberikan vaksin kepada lansia dan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, yang sangat rentan terinfeksi, dan wilayah yang bakal menjadi tujuan wisata.

Sejak kenaikan kasus Covid-19 di Bangkok pada April, infeksi terus menyebar dari pusat hiburan malam, sampai tempat yang padat penduduk, penjara, dan terakhir di asrama pekerja bangunan.

Thailand melaporkan pada Kamis (27/5/2021) ada 3.323 kasus baru dengan 47 kasus kematian. Angka kematian tersebut merupakan yang tertinggi semenjak awal pandemi. Kasus totalnya juga sudah naik empat kali lipat sejak 1 April 2021 dengan kematian melonjak sembilan kali lipat.

Data Kementerian Kesehatan Thailand menunjukkan proses vaksinasi massal di Thailand berjalan cukup lamban karena keterbatasan pasokan vaksin dari AstraZeneca Plc dan Sinovac Biotch Ltd. Baru ada 3,2 juta dosis vaksin yang didaftarkan, dan baru sekitar 3 persen populasi yang mendapatkan vaksin setidaknya satu dosis.

Di Bangkok, sekitar 7 persen dari penduduknya sudah menerima suntikan dosis pertama, dan rencananya akan ditingkatkan jumlah penerima vaksin sampai dengan 70 persen pada Juli mendatang. 

Partai oposisi terbesar di Thailand, Pheu Thai, mengkritik pemerintah dalam menangani Covid-19, mengatakan bahwa Pemerintah Thailand gagal mengambil langkah dalam membangkitkan kembali kesehatan masyarakat dan perekonomian.

Mantan Menteri Keuangan Thailand Kittiratt Na Ranong mengatakan bahwa paket bantuan yang diberikan pemerintah Thailand saat ini jumlahnya terlalu sedikit dan tak ada alasan kuat untuk memberikan bantuan dengan jumlah tersebut. Pekan ini, pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha mengumumkan rencana pinjaman 500 miliar baht atau US$16 miliar untuk membiayai stimulus perekonomian Thailand.

Sekjen National Economic and Social Development Council Thailand Danucha Pichayanan mengatakan bahwa Pemerintah Thailand tengah merencanakan kebijakan baru untuk memberikan “angin segar” kepada para pemilik usaha kecil dan membantu mereka mempertahankan pekerjaan para karyawannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper