Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

27 Orang Meninggal terkait Vaksin Sinovac? Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Dari 27 kematian tersebut, sebanyak 10 kasus karena Covid-19, sebanyak 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Petugas menunjukkan vaksin Covid-19 tersegel dalam botol kecil yang akan diinjeksikan ke tennaga medis di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021)./Antara
Petugas menunjukkan vaksin Covid-19 tersegel dalam botol kecil yang akan diinjeksikan ke tennaga medis di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Benarkah 27 orang meninggal akibat Vaksin Sinovac di Indonesia?

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, bahwa 27 kematian yang awalnya diduga terkait dengan vaksin Sinovac tidak terbukti.

"Menurut Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), ada 27 kasus kematian yang diduga terkait dengan vaksin Sinovac, tapi setelah diinvestigasi, kematian tersebut tidak terkait vaksinasi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Menurut Wiku, dari 27 kematian tersebut, sebanyak 10 kasus karena Covid-19, sebanyak 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Kemudian satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan dua orang karena diabetes melitus dan hipertensi yang tidak terkontrol," ungkapnya.

Wiku mengingatkan, bahwa tahapan pravaksinasi adalah tahapan yang krusial, karena prinsipnya vaksin hanya bisa diberikan untuk individu yang sehat.

"Tahapan ini diperlukan agar prosedur medis yang dilakukan dapat mencegah kejadian yang tak diinginkan," tambah Wiku.

Sebelum menerima vaksinasi, penerima vaksinasi berhak mendapatkan beberapa pelayanan seperti "screening" mengenai riwayat penyakit, kontak erat, perjalanan dan konsumsi obat, pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah, komunikasi terkait vaksin dan penyediaan fasilitas yang memberikan kenyamanan kepada pasien misalnya bilik khusus bagi pasien berhijab maupun penyuntikan yang nyaman.

"Berbagai KIPI di lapangan menjadi evaluasi peningkatan kualitas pelayanan maupun pengikat bagi masyarakat untuk memperhatikan kondisi tubuhnya sebelum menerima vaksin," ungkapnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sampai dengan Rabu (26/5/2021), jumlah orang yang divaksinasi dosis pertama totalnya mencapai 15,5 juta orang. Sementara, yang mendapatkan dosis kedua sudah menembus 10,22 juta orang.

Perinciannya para Rabu (26/5/2021), sebanyak 25.692 orang mendapat vaksin dosis pertama. Sementara yang divaksin dosis kedua bertambah 99.353 orang.

Dari angka tersebut, total yang divaksin dosis pertama totalnya mencapai 15.535.998 orang, dan vaksinasi dosis kedua sudah 10.224.833 orang.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper