Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI dan Papua Nugini Sepakat Buka Lagi Perbatasan untuk Perdagangan

Pemerintah RI dan Papua Nugini sepakat untuk membuka kembali perbatasan negara sesuai jadwal yakni seminggu dua kali setiap Selasa dan Kamis.
Pertemuan terbatas antar pejabat RI- Papua Nugini (PNG) di PLBN Skouw, Jayapura, Kamis (20/5/2021)./Antara-Evarukdijati
Pertemuan terbatas antar pejabat RI- Papua Nugini (PNG) di PLBN Skouw, Jayapura, Kamis (20/5/2021)./Antara-Evarukdijati

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov Papua Suzanna Wanggai mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini (PNG) telah bersepakat untuk membuka kembali perbatasan kedua negara khusus untuk perdagangan.

"Rencana pembukaan perbatasan sudah dibahas dalam pertemuan antar pejabat kedua negara di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Jayapura," kata Suzanna kepada Antara, Minggu (23/5/2021) di Jayapura.

Dia menjelaskan bahwa pertemuan tersebut berlangsung Kamis (20/5/2021). Dalam pertemuan itu, kedua delegasi sepakat membuka kembali perbatasan negara sesuai jadwal yakni seminggu dua kali setiap Selasa dan Kamis.

Menurutnya, perbatasan baru akan dibuka sekitar 21 Juni 2021. Untuk itu, berbagai persiapan tengah dilakukan termasuk regulasi yang mengaturnya mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih mewabah.

Dia menjelaskan bahwa pembukaan batas perdagangan harus mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku serta protokol kesehatan terkait Covid-19. Pasalnya, sejak Covid-19 mewabah perbatasan kedua negara ditutup.

"Mudah-mudahan pelaksanaannya berjalan lancar dan mematuhi prosedur," harap Suzanna Wanggai.

Walaupun ditutup, dia menjelaskan bahwa perbatasa beberapa kali dibuka sesuai kesepakatan kedua negara misalnya pemulangan pekerja migran (PMI) dan warga yang baru selesai menjalani hukuman baik wn PNG maupun WNI.

Suzanna menambahkan bahwa terkait kemungkinan pembukaan perbatasan untuk warga pada dua negara, masih akan dibahas lebih lanjut karena untuk awal hanya untuk keluar masuk barang.

"Awalnya Pemerintah PNG mengusulkan tiga kali seminggu namun delegasi Indonesia menyatakan untuk tahap awal hanya dua kali seminggu dan disetujui," kata Suzanna Wanggai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper