Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelamatan ABK KM Bandar Nelayan 188, RI Apresiasi Australia dan Jepang

KM Bandar Nelayan 188 yang berawakan 20 WNI dilaporkan mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di Samudera Hindia pada Kamis (13/5/2021).
Konferensi pers setelah 19 ABK WNI KM Bandar Nelayan 188 tiba di Tanah Air, Jumat (21/5/2021) pagi, di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali/Dok.Kemenlu
Konferensi pers setelah 19 ABK WNI KM Bandar Nelayan 188 tiba di Tanah Air, Jumat (21/5/2021) pagi, di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali/Dok.Kemenlu

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, mengapresiasi koordinasi yang baik antara para pihak yang terlibat dalam penyelamatan dan repatriasi seluruh WNI anak buah kapal KM Bandar Nelayan 188 yang karam di Samudera Hindia, pekan lalu.

"Keberhasilan penyelamatan dan repatriasi ini merupakan buah dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Apresiasi juga diberikan kepada pihak Jepang yang turut membantu upaya penyelamatan," demikian tertulis pada keterangan resmi Kemenlu, Jumat (21/5/2021).

Kemenlu melaporkan bahwa 19 ABK WNI KM Bandar Nelayan 188 telah tiba dengan selamat di Tanah Air pada Jumat pagi. Para awak kapal itu diantar Kapal Perang AL Australia HMAS ANZAC melalui Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali. 

Kedatangan HMAS ANZAC di perairan Indonesia disambut KRI Yos Sudarso dan selanjutnya dilakukan pemindahan ABK secara ship-to-ship ke KRI Escolar tanpa kendala.

"19 nelayan tersebut diserahterimakan dari Konsul Jenderal Australia di Bali kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Kemlu. Turut hadir menyaksikan Atase Laut Kedubes Australia, Pejabat dari Kementerian/Lembaga terkait Pusat dan Bali, termasuk Danlantamal V, Danlanal Bali, KSOP Tanjung Benoa, Kakansar Bali, dan Kepala Kantor Kesehatan Denpasar," demikian lanjut keterangan resmi Kemenlu.

Kemenlu melaporkan bahwa debarkasi para ABK dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan dilakukannya disinfektasi dan swab antigen kepada para ABK.

"Ke-19 ABK dinyatakan negatif Covid-19 dan akan menjalani karantina kesehatan selama 5 hari dan diwajibkan pula menjalani 2 kali PCR Test."

Seperti diketahui, KM Bandar Nelayan 188 yang berawakan 20 WNI dilaporkan mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di Samudera Hindia pada Kamis (13/5/2021). Kejadian itu terjadi di sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth, Australia atau 1.520 mil laut sebelah barat daya Benoa Bali.

Adapun, satu WNI ABK KM Bandar Nelayan 188 yang sempat dirawat di Perth, Australia, telah dipulangkan malam sebelumnya melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper