Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abaikan Peringatan AS, Serangan Israel ke Gaza Terus Berlanjut

Jumlah korban tewas di Palestina akibat serangan Israel terus bertambah menjadi sedikitnya 227 orang termasuk 64 anak-anak.
Gedung al-Jalaa tempat Associated Press (AP) dan Al Jazeera berkantor di Kota Gaza dilanda serangan udara Israel, Sabtu (15/5/2021)./Antara/Reuters-Ashraf Abu Amrah
Gedung al-Jalaa tempat Associated Press (AP) dan Al Jazeera berkantor di Kota Gaza dilanda serangan udara Israel, Sabtu (15/5/2021)./Antara/Reuters-Ashraf Abu Amrah

Bisnis.com, JAKARTA - Jet tempur Israel terus membombardir Jalur Gaza, Palestina hingga Rabu (19/5) malam dan meratakan bangunan tempat tinggal warga di lokasi tersebut. Hal itu menyebabkan jumlah korban tewas terus bertambah menjadi sedikitnya 227 orang termasuk 64 anak-anak.

Kementerian kesehatan Gaza menyatakan bahwa selain memakan korban anak-anak, dari jumlah korban tewas tersebut sebanyak 38 orang di antaranya adalah wanita.

Memasuki hari ke-10 dari meningkatnya kekerasan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden membahas peristiwa Gaza dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pembicaraan itu dia meminta perdana menteri tersebut menurunkan intensitas serangan untuk menuju gencatan senjata.

Namun, Netanyahu mengatakan setelah melalukan kontak telepon dengan Biden bahwa dia "bertekad" untuk terus membombardir Gaza sampai "tujuan Israel tercapai".

Sementara itu, upaya diplomatik untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah gagal mencapai kemajuan.

Amerika Serikat terus memblokir Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak diakhirinya serangan Israel dengan mengatakan kepada para diplomat bahwa pernyataan publik tidak akan membantu menenangkan ketegangan.

Sementara itu, Prancis menyatakan sedang berbicara dengan tetangga Israel, Mesir dan Yordania terkait resolusi gencatan senjata yang baru. China mengatakan mendukung proposal Prancis.

Dalam perkembangan lain, kelompok hak asasi manusia (HAM) mendesak penyelidikan independen atas serangan Israel di Gaza.

Kelompok hak asasi manusia Palestina, Al Haq menyerukan penyelidikan internasional atas serangan Israel di Gaza, termasuk terhadap jurnalis dan perusahaan media.

Kelompok itu merujuk pada penghancuran menara al-Jalaa, yang merupakan kantor Al Jazeera dan The Associated Press sebagai tindakan "melanggar hukum".

“Negara-negara anggota PBB harus "mengutuk serangan Israel yang tidak beralasan atas kantor media," ujar Al Haq seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (20/5/2021).

Disebutkan bahwa PBB harus menekan Israel untuk memperlakukan awak media sebagai warga sipil serta perusahaan media sebagai objek sipil yang harus dilindungi dan dihormati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper