Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Pfizer-BioNTech Dapat Izin Penggunaan pada Anak di Singapura

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan mulai besok, mereka yang berusia 40 hingga 44 tahun juga akan diundang untuk mendaftar vaksinasi.
Vaksin Pfizer dan BionTech
Vaksin Pfizer dan BionTech

Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 telah mendapat izin dari Health Sciences Authority (HSA) untuk digunakan pada anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun di Singapura. 

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan mulai besok, mereka yang berusia 40 hingga 44 tahun juga akan diundang untuk mendaftar vaksinasi.

Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 sebelumnya hanya diberikan kepada mereka yang berusia 16 tahun ke atas. Vaksin itu diberikan otorisasi sementara oleh HSA di bawah Rute Akses Khusus Pandemi pada Desember tahun lalu. Saat itu, data anak usia di bawah 16 tahun belum tersedia.

Berbicara pada konferensi pers satuan tugas multi-kementerian, Ong mengatakan bahwa komite ahli vaksinasi Covid-19 juga mempertimbangkan dukungan mereka untuk menggunakan vaksin untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.

"Kedua tim telah menilai bahwa vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 menunjukkan kemanjuran dan keamanan yang tinggi untuk kelompok usia 12 hingga 15 tahun ini, yang konsisten dengan apa yang kami amati untuk populasi orang dewasa," katanya dilansir Channel News Asia, Rabu (19/5/2021).

Kementerian Kesehatan (MOH) akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan (MOE) dalam program vaksinasi untuk kelompok usia sekolah ini dan memberikan pembaruan lebih lanjut pada waktunya, kata Kementerian Kesehatan dalam siaran pers terpisah.

Dalam penilaiannya, komite ahli vaksinasi Covid-19 mempertimbangkan keamanan, kemanjuran dan tolerabilitas vaksin, dan desain studi uji klinis untuk kelompok usia ini.

“Data menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 menunjukkan kemanjuran tinggi yang konsisten dengan yang diamati pada populasi orang dewasa,” kata Kemenkes.

Selain itu, profil keamanannya juga konsisten dengan yang diketahui pada populasi orang dewasa dan standar yang ditetapkan untuk vaksin terdaftar lainnya yang digunakan dalam imunisasi terhadap penyakit lain.

Hal ini mengikuti pengumuman MOE bahwa semua sekolah akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah mulai hari ini hingga akhir semester pada 28 Mei, setelah beberapa siswa sekolah dasar dinyatakan positif Covid-19. Banyak kasus terkait dengan pusat pendidikan.

Dalam siaran pers terpisah, HSA mengatakan bahwa Pfizer dan BioNTech mengajukan permohonan untuk memperpanjang penggunaan vaksin bagi mereka yang berusia 12 hingga 15 tahun.

Peninjauan HSA terhadap data klinis untuk subkelompok ini menemukan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech menyebabkan respons kekebalan yang kuat dan menunjukkan kemanjuran vaksin yang tinggi, 100 persen.

"Kemanjuran vaksin ini didasarkan pada uji klinis Fase 3 yang sedang berlangsung, yang melibatkan (lebih dari) 2.000 peserta berusia 12 hingga 15 tahun," kata HSA.

Berdasarkan data keamanan yang tersedia dari median durasi tindak lanjut dua bulan setelah vaksinasi, profil keamanan keseluruhan dari vaksin pada remaja sebanding dengan yang diamati pada orang dewasa.

Efek samping yang dicatat dalam uji coba termasuk rasa sakit di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, menggigil dan demam, kata HSA. Efek samping sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Pfizer dan BioNTech akan menindaklanjuti keamanan dan kemanjuran vaksin dalam studi klinis hingga dua tahun untuk menentukan profil keamanan lengkapnya untuk kelompok usia ini, kata HSA. Pihak berwenang juga akan terus memantau keamanan vaksin tersebut.

Menanggapi pertanyaan tentang bagaimana varian B1617 tampaknya lebih memengaruhi anak-anak, direktur layanan medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak mencatat bahwa Singapura mengalami lebih banyak infeksi pada anak-anak tahun ini dibandingkan tahun lalu.

“Pada saat ini, tidak jelas apakah infeksi pada anak-anak menyebabkan penyakit yang lebih parah yang terkait dengan varian virus yang menjadi perhatian ini,” ujar Mak.

Dia mengatakan anak-anak yang telah terinfeksi sejauh ini relatif sehat dan bergejala ringan atau tanpa gejala.

"Saat ini kami belum membuat keputusan tentang memasukkan anak-anak dalam daftar kelompok orang yang diprioritaskan untuk vaksinasi, tetapi kami akan terus memantau ruang ini, melihat bukti yang berkembang, melihat situasi komunitas, dan kemudian membuat keputusan nanti. tentang perlu atau tidaknya kami mengubah rencana tentang prioritas, " imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Channel News Asia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper