Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Harga Produsen di AS Meningkat, Sinyal Inflasi Bakal Terkerek

Harga yang diterima produsen domestik untuk barang yang dihasilkan atau indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) di Amerika Serikat meningkat lebih dari perkiraan pada April 2021. Hal ini memperkuat sinyal bakal terjadi pertumbuhan inflasi yang berkelanjutan di Negeri Paman Sam.
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave

Bisnis.com, JAKARTA - Harga yang diterima produsen domestik untuk barang yang dihasilkan atau indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) di Amerika Serikat meningkat lebih dari perkiraan pada April 2021. Hal ini memperkuat sinyal bakal terjadi pertumbuhan inflasi yang berkelanjutan di Negeri Paman Sam.

Berdasarkan data Departemen Ketenagakerjaan AS, indeks harga konsumen untuk permintaan akhir meningkat sebesar 0,6 persen pada April 2021 dari posisi 1 persen pada Maret 2021. Dengan mengecualikan komponen energi dan makanan volatil, indeks PPI inti AS menguat 0,7 persen.

Realisasi itu lebih tinggi dari konsensus ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 0,3 persen dan 0,4 persen untuk indeks PPI dan indeks PPI inti.

Seiring dengan harga produksi yang terus meningkat, laporan dari Dinas Ketenagakerjaan AS itu menunjukkan harga konsumen atau inflasi juga akan ikut meningkat. 

Hal ini pun menambah ekspektasi bahwa inflasi akan terjadi berkesinambungan, bukan hanya sementara seperti yang diperkirakan Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Sebelumnya, pejabat The Fed mengatakan kenaikan biaya produksi karena kenaikan permintaan hanya bersifat sementara di masa pandemi. Namun, CFO Mondelez International Inc. Luca Zaramella mengatakan inflasi sepertinya akan bertahan dan kian meningkat.

“Kenaikan inflasi akan membutuhkan kenaikan harga produksi dan beberapa produktivitas tambahan,” kata Zaramella seperti dikutip Bloomberg, Kamis (13/5/2021).

Adaapun, data makroekonomi indeks PPI di AS pada April 2021 ini merupakan kenaikan secara bulanan tertinggi sejak 2009. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan setidaknya akan memicu inflasi harga barang-barang produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper