Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Kasus Covid-19 dan Angka Kematian India Terus Meningkat

Total kasus Covid-19 di India melonjak dan melewati 21 juta kasus, didorong oleh rekor 412.262 infeksi baru. Jumlah pasien meninggal sekarang berjumlah 230.168 orang.
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara/Reuters-Danish Siddiqui
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara/Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA - India melaporkan lebih dari 400.000 infeksi virus Corona (Covid-19) selama 24 jam terakhir, sedangkan jumlah kematian akibat virus tersebut naik dan menjadi rekor yakni 3.980 kasus dalam sehari.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di negara Asia Selatan itu melonjak dan melewati 21 juta kasus, didorong oleh rekor 412.262 infeksi baru.

Pada saat yang sama, jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 sekarang berjumlah 230.168 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (6/5/2021).

Banyak ahli menduga bahwa dengan tingkat pengujian yang rendah dan pencatatan kematian yang buruk selain krematorium kewalahan di banyak tempat, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Gelombang besar infeksi sejak April telah mendorong sistem perawatan kesehatan India ke jurang kesulitan terdalam. Banyak orang meminta tabung oksigen dan tempat tidur rumah sakit di media sosial dan saluran berita.

Mayat menumpuk di tempat kremasi dan di kuburan, sedangkan para kerabat menunggu berjam-jam untuk melaksanakan upacara terakhir merupakan pemandangan biasa.

Sementara itu, pihak berwenang berjuang untuk menambah lebih banyak tempat tidur, mengirim oksigen dari satu sudut negara ke sudut lain dan meningkatkan produksi beberapa obat yang efektif melawan Covid-19.

Pada Rabu kemarin, pemerintah India yang menghadapi seruan untuk penguncian ketat guna memperlambat lonjakan infeksi, diperintahkan oleh Mahkamah Agung untuk mengajukan rencana untuk memasok oksigen ke rumah sakit New Delhi dalam satu hari.

Pengadilan memutuskan untuk tidak segera menghukum pejabat karena gagal menghentikan pasokan oksigen yang tidak menentu ke rumah sakit yang kewalahan selama dua minggu terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper