Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didukung Pemerintah AS, Akhirnya Pfizer Bisa Ekspor Vaksin

Terbatasnya suplai vaksin secara global telah memaksa sejumlah negara melakukan pembatasan ekspor sehingga membuat produsen harus membatasi produksi vaksin ke negara lainnya.
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer./Antara-Reuters
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Administrasi Presiden Joe Biden mendukung rencana Pfizer Inc. untuk mengekspor vaksin buatan Amerika Serikat.

“Kami senang melihat mereka [Pfizer] yang mulai bekerjasama dengan sejumlah negara untuk membantu menambah pasokan vaksinnya,” kata Koordinator Satgas Covid-19 Jeff Zients, dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/5/2021).

Kanada dan Meksiko adalah dua negara yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 besutan Pfizer dalam waktu dekat. Ini adalah pengiriman untuk pertama kalinya ke luar negeri karena selama ini vaksin Pfizer BioNTech yang dibuat di AS hanya diperuntukkan untuk Negara Paman Sam.

Pernyataan Zients tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa AS tidak akan menghalangi rencana Pfizer untuk memasok vaksin ke luar negeri.

Dalam keterangan resminya, Pfizer menyatakan perusahaan mulai melakukan ekspor vaksin, tetapi tidak mengemukakan negara yang dituju.

“Kami akan terus memanfaatkan fasilitas rantai pasok untuk mengirimkan vaksin ke pemerintah [negara-negara], menepati komitmen kami, dan memastikan pengiriman dilakukan secara berkelanjutan,” demikian ditulis dalam keterangannya.

Pfizer diperdagangkan naik 3 persen di New York pada Senin lalu, sedangkan saham mitranya BioNTech SE di Amerika Serikat tumbuh 11 persen.

Terbatasnya suplai vaksin secara global telah memaksa sejumlah negara melakukan pembatasan ekspor sehingga membuat produsen harus membatasi produksi vaksin ke negara lainnya.

Produksi vaksin di AS sebenarnya bukanlah objek pelarangan ekspor, tetapi pesanannya didominasi oleh pemerintah sehingga memaksa produsen memprioritaskan permintaan domestik.

Berdasarkan Bloomberg Vaccine Tracker, permintaan vaksin di AS mulai turun menjadi 2,4 juta suntikan per hari pada pekan lalu. Tak hanya itu, Centers for Disease Control and Prevention menyatakan 40 persen penduduk di Negara Paman Sam ini sudah divaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper