Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

65 Profesor dan Peneliti LIPI Pernah Minta Calon Kepala BRIN Tri Handoko Mundur

Laksana Tri Handoko sebelumnya menjabat Kepala LIPI sejak 2018 lalu.
Laksana Tri Handoko./lipi
Laksana Tri Handoko./lipi

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan melantik Laksana Tri Handoko menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (28/4/2021).

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini akan dilantik bersama tiga pejabat lainnya di Istana Negara, Jakarta pada pukul 15.30 nanti.

"Iya," ujar sumber istana mengonfirmasi pelantikan Laksana, Selasa (27/4/2021).

Laksana Tri Handoko sebelumnya menjabat Kepala LIPI sejak 2018 lalu. Fisikawan kenamaan tersebut dilantik oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) masa itu, M. Nasir, pada Kamis, 31 Mei 2018

Semasa menjabat, kebijakan Handoko pernah menuai kontroversi. Handoko pernah diminta mundur oleh 65 profesor riset dan peneliti utama LIPI.

Puluhan anak buahnya membuat pernyataan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Handoko yang dianggap membuat keputusan reorganisasi yang tidak tepat.

Penghapusan UPT

Salah satu profesor di bidang geologi manajemen risiko bencana LIPI, Jan Sopaheluwakan, yang ikut menandatangani pernyataan mosi tidak percaya, menjelaskan bahwa penghapusan UPT melalui reorganisasi telah menghilangkan representasi di berbagai wilayah dan fungsi LIPI dalam memperkuat integrasi nasional.

"Handoko terus memproduksi keputusan yang aneh. Kemarin misalnya, keluar keputusan mengenai penunjukkan manajer pengawasan yang dibuat pada 7 Februari. Ini kan aneh karena kesepakatan (moratorium) tanggal 8, kok ada penunjukan manajer pengawasan tanggal 7-nya?" tutur Jan, di Gedung Widya Graha LIPI, Kamis, 28 Februari 2019.

Menanggapi mosi tak percaya itu, menurut Handoko, LIPI adalah lembaga akademis yang menjunjung tinggi kebebasan akademis berlandaskan pada etika ilmiah.

Di lain sisi, kata Handoko, LIPI juga lembaga eksekutif pemerintahan yang mengacu pada regulasi dan etika Aparatur Sipil Negara bagi seluruh civitasnya.

"Dalam konteks di atas, gerakan dan manuver dari sebagian kecil peneliti senior dan pensiunan peneliti LIPI tidak perlu dilakukan," tutur Handoko.

"Apalagi saat ini Tim Penyelaras lintas kementerian sedang bekerja, sehingga sebaiknya seluruh pihak menunggu hasil kerja tim yang dibentuk oleh KemenPAN-RB dan Kemenristekdikti itu," katanya.

Anak buah Handoko lainnya, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris pernah meminta Presiden Jokowi memberhentikan Laksana Tri Handoko dari jabatannya sebagai Kepala LIPI.

Digitalisasi Buku

Permintaan ini disampaikan Syamsuddin sebagai respons atas kebijakan digitalisasi buku yang dicetuskan Laksana Handoko yang berujung pada pemusnahan ribuan buku, termasuk disertasi dan tesis koleksi Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI. Namun, Istana tidak menanggapi permintaan itu

Manajemen LIPI membantah tuduhan Syamsuddin tersebut. LIPI menganggap pemusnahan buku yang mereka lakukan telah disalahartikan.

Dalam penjelasannya, LIPI menegaskan bahwa, manajemen justru tengah meningkatkan kualitas pendokumentasian informasi ilmiah dengan melakukan proses weeding atau penyiangan koleksi yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan zaman serta secara fisik sudah rusak parah.

Handoko merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang mengenyam pendidikan S1 hingga S3 di Jepang. Untuk S1, Handoko memperoleh gelar dari Komamoto University, Jepang.

Sedangkan, S2 hingga S3 menamatkan di Hiroshima University, Jepang. Pria kelahiran Malang ini menjadi bagian dari LIPI sejak 2002.

Handoko memiliki pengalaman birokrasi yang memadai, yakni menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI sejak 2002 hingga 2012. Lalu, menjadi Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI dari 2012 hingga 2014.

Selain itu, Handoko juga memiliki pengalaman akademis yang baik dengan mengajar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper