Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Stok Vaksin Kurang, Vaksinasi Tahap Pertama Terpaksa Dihentikan

Penghentian vaksinasi terpaksa dilakukan Bangladesh karena krisis stok vaksin dan ketidakpastian pengiriman vaksin Covid-19 selanjutnya dari India.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, DHAKA - Di tengah masih merebaknya wabah Covid-19, Pemerintah Bangladesh harus menghentikan pemberian vaksis dosis pertama kepada warganya.

Penghentian vaksinasi terpaksa dilakukan Bangladesh karena krisis stok vaksin dan ketidakpastian pengiriman vaksin Covid-19 selanjutnya dari India.

Kondisi itu membuat Pemerintah Bangladesh membuat keputusan pahit, menyetop pemberian dosis pertama vaksin AstraZeneca di seluruh wilayah negeri itu mulai Senin.

Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan, mengeluarkan edaran keputusan tersebut pada Minggu (25/4/2021).

Sekjen Komite Satgas Covid-19 Bangladesh Md Shamsul Haque mengatakan kepada awak media keputusan itu diambil lantaran kurangnya persediaan vaksin.

Menurutnya, pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 akan berjalan sesuai rencana.

Sejauh ini hampir 6 juta orang di Bangladesh telah disuntik dosis pertama vaksin.

Bangladesh pada 21 Januari memperoleh 2 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institut India sebagai hadiah.

Pemerintah lantas membeli lagi 5 juta dosis vaksin dari lembaga India tersebut, yang mendarat di Bangladesh pada 25 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper