Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eropa Beri Lampu Hijau untuk Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Regulator medis di kawasan itu menyatakan manfaat vaksin Johnson & Johnson lebih besar daripada risiko pembekuan darah yang sangat langka dan berpotensi mematikan.
Vaksin Johnson and johnson/Istimewa
Vaksin Johnson and johnson/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Johnson & Johnson (J&J) akan melanjutkan peluncuran vaksin Covid-19 di Eropa setelah regulator medis di kawasan itu menyatakan manfaat suntikan lebih besar daripada risiko pembekuan darah yang sangat langka dan berpotensi mematikan.

Regulator kesehatan Eropa (EMA) kemarin merekomendasikan untuk menambahkan peringatan tentang pembekuan darah langka dengan jumlah trombosit darah rendah ke label produk vaksin itu. Akan tetapi ditambahkan bahwa manfaat suntikan satu dosis lebih besar daripada risikonya.

Penggunaan vaksin J&J untuk sementara dihentikan oleh regulator AS minggu lalu setelah terjadi pembekuan darah otak yang langka dan jumlah trombosit darah yang rendah pada enam wanita. Kejadian itu mendorong perusahaan tersebut untuk menunda peluncurannya di Eropa. Hampir delapan juta orang di Amerika Serikat telah menerima vaksin J&J.

J&J menyatakan label kemasan baru akan menyertakan peringatan tentang risiko efek samping yang jarang terjadi dan petunjuk tentang cara mengenali dan mengobatinya. Perusahaan tersebut mengatakan akan memulai kembali pengiriman ke Uni Eropa, Norwegia dan Islandia sambil memulai kembali uji klinis.

"Ini peristiwa yang sangat langka. Kami berharap dengan membuat orang sadar dan serta menerapkan panduan diagnostik dan terapeutik yang jelas, kami dapat memulihkan kepercayaan pada vaksin kami," kata Chief Scientific Officer J&J Paul Stoffels dalam konferensi pers seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (21/4/2021).

Belanda menyatakan akan menggunakan vaksin tersebut mulai hari ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga tengah mempelajari pembekuan darah langka yang dilaporkan pada orang yang mendapat suntikan. Komite penasihat akan bertemu pada hari Jumat dan dapat membuat rekomendasi.

"Hasil dari tinjauan vaksin penting untuk upaya vaksinasi global secara keseluruhan mengingat vaksin J&J tidak memiliki persyaratan penyimpanan dingin seperti yang lain," kata analis Edward Jones Ashtyn Evans, merujuk pada vaksin dari Moderna dan Pfizer dengan mitra BioNTech.

Vaksin J&J dapat disimpan pada suhu lemari es normal dan diharapkan dapat digunakan di seluruh dunia. Masalah pembekuan darah langka serupa juga dilaporkan pada penggunaan vaksin AstraZeneca, yang juga diharapkan dapat digunakan secara luas secara global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper