Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Nusantara vs Vaksin Merah Putih: Saat Kepala BPOM Terharu

Sejumlah tokoh nasional memberikan dukungan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait polemik vaksin Nusantara.
Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4)./Istimewa
Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Polemik soal uji vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara memunculkan kelompok pendukungnya masing-masing.

Kondisi ini mengesankan sedang ada persaingan antara kubu pendukung kedua vaksin yang sama-sama buatan Indonesia tersebut.

Sejumlah tokoh nasional memberikan dukungan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait polemik vaksin Nusantara.

Atas dukunga tersebut, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyampaikan tanggapannya.

Tak kurang dari 105 tokoh nasional memberi dukungan kepada BPOM terkait polemik yang terjadi.

"Saya mendengarkan menyimak dengan terharu dan rasa humble/kerendahan hati kami semua jajaran BPOM atas semua dukungan yang begitu besar dari tokoh-tokoh dan semua pihak," ujar Penny dalam pesan yang disampaikan narahubung Gerakan Sejuta Tes Antigen, Alif Iman Nurlambang, Sabtu (17/4/2021) seperti ditulis Tempo.co.

Penny Lukito menyampaikan terima kasih kepada para inisiator gerakan karena telah menggerakkan hati untuk mendukung kerja BPOM.

"Memang sudah menjadi tugas dan fungsi kami melindungi masyarakat dan ikut membangun bangsa ini menuju kemajuan bersama," katanya.

Dukungan dari Gerakan Sejuta Tes Antigen ini, kata Penny, akan menjadi energi dan dukungan moral besar bagi BPOM untuk konsistensi yang terus dijalankan lembaga.

Sekitar seratus tokoh nasional, dari kalangan akademisi hingga mantan pejabat, menyerukan dukungan terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan agar tetap bekerja berdasarkan prosedur, disiplin, dan integritas ilmiah.

"Kita dalam gerakan moral ini ingin mendukung supaya teman-teman BPOM bekerja sesuai aturan," kata mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia di era Presiden BJ Habibie, Kuntoro Mangkusubroto, dalam pernyataannya, Sabtu.

Anggota Transparency International Indonesia (TII) Natalia Soebagjo, mengatakan setiap penelitian vaksin perlu diputuskan oleh lembaga yang memiliki otoritas.

"Kita punya BPOM RI. Kami, yang nama-namanya tercantum di bawah ini, bersikap berpegang pada pendirian BPOM yang merupakan badan resmi di Indonesia dan bekerja berdasarkan prosedur-prosedur, disiplin, dan integritas ilmiah," ujarnya.

Selain dukungan para tokoh nasional, di media sosial Twitter juga muncul tagar atau tanda pagar #DukungBPOM. 

Pendukung BPOM ini antara lain nmenyerukan agar politisasi vaksin Nusantara dihentikan.

Sementara itu, terkait dukungan kalangan artis dan tokoh masyarakat terhadap vaksin Nusantara, dokter sekaligus penyanyi Jazz Tompi membuat cuitan yang menggelitik berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co/Twitter
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper