Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muslim India Harus Sudah Divaksinasi sebelum Naik Haji

CEO Komite Haji India Maqsood Ahmed Khan mengumumkan kebijakan tersebut mengikuti arahan terbaru dari konsulat jenderal India di Jeddah dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Petugas memindahkan botol-botol berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca Covishield melalui mesin pemeriksaan di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11/2020)./Antara/Reuters-Francis Mascarenhas
Petugas memindahkan botol-botol berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca Covishield melalui mesin pemeriksaan di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11/2020)./Antara/Reuters-Francis Mascarenhas

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Haji India menyatakan masyarakat India yang ingin beribadah haji harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Dilansir dari Times of India, CEO Komite Haji India Maqsood Ahmed Khan mengumumkan kebijakan tersebut mengikuti arahan terbaru dari konsulat jenderal India di Jeddah dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

"Jika jamaah haji India menunaikan haji 2021, penerbangan keluar akan dimulai dari pertengahan Juni," katanya, Sabtu (17/4/2021).

Dia menambahkan individu yang sudah mengajukan untuk melakukan ibadah haji pada tahun ini untuk melakukan vaksinasi dosis pertama mandiri sehingga bisa melakukan vaksinasi dosis kedua sebelum keberangkatan.

Terkait hal itu, Maqsood menambahkan hingga saat ini belum ada komunikasi resmi mengenai status haji dari otoritas Arab Saudi, dan seluruh proses akan menunggu persetujuan mereka.

Tahun lalu juga terdapat pembatasan untuk orang yang berasal dari India yang akan menjalankan ibadah haji karena saat itu adalah saat puncak pandemi Covid-19 yang mengalami lonjakan kasus pada akhir Juli.

Sedangkan pada tahun ini, negara itu kembali menyaksikan gelombang Covid-19 kedua yang jauh lebih mematikan.

India melaporkan rekor lonjakan harian kasus Covid-19, yakni 217.353 orang selama 24 jam terakhir, menurut data Kementerian Kesehatan pada Jumat (16/4/2021). Angka itu merupakan rekor lonjakan harian kedelapan dalam sembilan hari belakangan.

Total kasus Covid-19 di negara itu mencapai 14,3 juta kasus, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), yang mencatat lebih dari 31 juta kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper