Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Segera Umumkan Sanksi untuk Rusia

Rusia telah menguji kesabaran negara-negara Barat dengan pembangunan pangkalan militer di dekat Ukraina.
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia secepatnya pada Kamis (15/4/2021) waktu setempat atas dugaan campur tangan dalam pemilu dan aktivitas dunia maya yang berbahaya yang menargetkan beberapa individu dan entitas.

Hal itu disampaikan beberapa narasumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sanksi, di mana 30 entitas diperkirakan masuk daftar hitam, akan dikaitkan dengan perintah yang mengusir sekitar 10 pejabat Rusia dari AS, kata salah satu orang narasumber.

Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS, dan Departemen Keuangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tindakan itu akan menambah ketegangan baru pada hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Moskow.

Rusia telah menguji kesabaran negara-negara Barat dengan pembangunan pangkalan militer di dekat Ukraina.

Sanksi yang luas akan diberikan AS sebagai tanggapan atas pelanggaran keamanan dunia maya yang memengaruhi perangkat lunak yang dibuat oleh SolarWinds Corp yang menurut Pemerintah AS kemungkinan besar diatur oleh Rusia.

Pelanggaran itu memberi peretas akses ke ribuan perusahaan dan kantor pemerintah yang menggunakan produk SolarWinds Corp.

Presiden Microsoft Brad Smith menggambarkan serangan siber oleh Rusia itu, yang diidentifikasi pada Desember, sebagai "serangan terbesar dan tercanggih yang pernah ada di dunia."

Amerika Serikat juga bermaksud untuk menghukum Moskow atas dugaan campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2020.

Dalam sebuah laporan pada Maret, Badan Intelijen AS mengatakan, bahwa  Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan mengarahkan upaya untuk mencoba mengalihkan suara ke Donald Trump dan menjauh dari Joe Biden.

Tindakan sanksi Washington yang diperkirakan itu kemungkinan akan memperburuk ketegangan dalam hubungan AS-Rusia yang bulan lalu merosot ke titik terendah baru sejak pasca-Perang Dingin setelah Biden mengatakan dia menilai Putin adalah seorang "pembunuh."

Dalam panggilan telepon pada Selasa (13/4/2021), Biden mengatakan kepada Putin bahwa AS akan bertindak "tegas" untuk membela kepentingannya dalam menanggapi tindakan pelanggaran tersebut, menurut akun pejabat AS tentang panggilan tersebut.

Biden juga mengusulkan pertemuan dengan Putin "di negara ketiga" yang memungkinkan pemimpin kedua negara menemukan area-area untuk bekerja sama.

Dalam beberapa pekan terakhir, Washington dan para sekutunya pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah dikejutkan oleh peningkatan besar pasukan Rusia di dekat Ukraina dan di Krimea, yakni semenanjung yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014.

"Permusuhan dan ketidakpastian dari tindakan Amerika memaksa kami secara umum untuk bersiap menghadapi skenario terburuk," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pekan lalu saat Rusia mengantisipasi sanksi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper