Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Siap Berikan Sanksi ke Rusia atas Gangguan Pemilu dan Peretasan SolarWinds

Langkah-langkah yang direncanakan oleh pemerintahan Biden yakni melarang lembaga keuangan AS memperdagangkan utang baru yang dikeluarkan oleh bank sentral Rusia, Kementerian Keuangan dan sovereign wealth fund.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Biden siap untuk mengambil tindakan terhadap individu dan entitas Rusia sebagai pembalasan atas dugaan pelanggaran termasuk peretasan SolarWinds dan upaya untuk mengganggu pemilihan Amerika Serikat.

Dilansir Bloomberg, Kamis (15/4/2021), menurut orang-orang yang dekat dengan masalah itu, langkah tersebut kemungkinan akan diumumkan hari ini.

Rencananya belasan individu Rusia akan menerima sanksi dari AS, termasuk pejabat pemerintah dan intelijen. Selain itu, ada pula sekitar 20 entitas dalam daftar tersebut.

Langkah-langkah lain yang direncanakan oleh pemerintahan Biden yakni melarang lembaga keuangan AS memperdagangkan utang baru yang dikeluarkan oleh bank sentral Rusia, Kementerian Keuangan dan sovereign wealth fund.

AS juga diperkirakan akan mengusir sebanyak 10 pejabat dan diplomat Rusia dari negara itu.

Sanksi itu dikeluarkan beberapa hari setelah Presiden Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa AS akan membela kepentingannya.

Ketegangan juga meningkat atas penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina, mendorong NATO pada Selasa untuk bergabung dengan AS dan Uni Eropa dalam menyerukan agar Putin menurunkan ketegangan.

Pada saat yang sama, Biden menyampaikan seruannya pada Putin tentang gagasan pertemuan puncak antara kedua pemimpin untuk membahas masalah yang dihadapi Moskow dan Washington. Prospek pertemuan mendorong rubel untuk rally terbesar dalam tiga bulan terhadap dolar karena investor bertaruh bahwa pertemuan puncak dapat mengurangi ketegangan dan mengurangi risiko sanksi baru. Kenaikan tersebut terhapus pada hari ini, karena mata uang Rusia merosot sebanyak 2,1 persen.

Juru bicara Gedung Putih, Dewan Keamanan Nasional, dan Departemen Keuangan tidak segera berkomentar. Sedangkan Departemen Luar Negeri juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Intelijen AS telah menyimpulkan dengan tingkat keyakinan tinggi bahwa Putin dan pemerintah Rusia mengizinkan dan mengarahkan upaya untuk memengaruhi pemilu 2020.

Beberapa dari langkah-langkah yang direncanakan ditujukan ke perusahaan media yang dikendalikan oleh dinas intelijen Rusia dan disalahkan karena menyebarkan disinformasi selama kampanye 2020.

Orang lain yang menjadi target termasuk individu dan entitas yang beroperasi di luar Rusia atas perintah Moskow.

Sanksi tersebut akan mengikuti tinjauan yang diperintahkan oleh Biden pada hari pertamanya di kantor ke empat bidang utama terkait Rusia, yakni campur tangan dalam pemilu 2020, laporan eksekusi Rusia pada tentara AS di Afghanistan, serangan SolarWinds dan tindakan peracunan pada pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny.

Pemerintah mengumumkan sanksi terhadap pejabat Rusia atas Navalny bulan lalu tetapi sejauh ini menunda tindakan di tiga wilayah lainnya.

Rusia telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka ikut campur dalam pemilihan umum, meracuni para pengkritiknya atau menawarkan untuk membayar hadiah atas pembunuhan pasukan Amerika. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pekan lalu bahwa Rusia akan membalas setiap sanksi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper