Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Hadapan Kanselir Jerman, Jokowi Sebut Kasus Covid-19 RI Membaik

Presiden Jokowi dan Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan tukar pikiran mengenai upaya penanganan Covid-19 di masing-masing negara.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Kanselir Jerman Angela Merkel saat upacara penyambutan kedatangan Jokowi di Berlin, Jerman, Senin (18/4)./REUTERS-Hannibal Hanschke
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Kanselir Jerman Angela Merkel saat upacara penyambutan kedatangan Jokowi di Berlin, Jerman, Senin (18/4)./REUTERS-Hannibal Hanschke

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai membaik. Hal itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/04/2021) sore.

Pertemuan bilateral dilakukan sehari setelah pembukaan Pameran Hannover Messe 2021, di mana Indonesia didapuk sebagai negara mitra atau official partner country.

Dalam pertemuan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sudah mulai membaik. Hal ini didorong oleh penerapan protokol kesehatan serta kebijakan micro lockdown sampai pada tingkat desa melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).

“Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari. Sementara dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," kata Jokowi seperti dikutip dalam keterangan pada laman Sekretariat Kabinet, Selasa (13/4/2021).

Pada pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga melakukan tukar pikiran mengenai upaya penanganan Covid-19 di masing-masing negara.

Selain itu, keduanya menyampaikan kekhawatiran dengan masih terus terjadinya nasionalisme vaksin, yang akan sangat mengganggu ketersediaan vaksin dunia dan mengganggu kesetaraan akses vaksin bagi semua.

Presiden juga menjelaskan mengenai program vaksinasi yang sudah mulai dilakukan di Indonesia dengan menggunakan dua vaksin yaitu Sinovac dan AstraZeneca.

Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan pentingnya kedua negara membangun kerja sama di sektor kesehatan di masa mendatang.

Dalam pertemuan, kedua pemimpin membahas secara terbuka beberapa isu bilateral, antara lain kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi, hingga perubahan iklim.

Selain itu, isu Myanmar juga menjadi salah satu topik tukar pikiran kedua pemimpin dalam pembahasan mengenai isu kawasan.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper