Bisnis.com, JAKARTA - Iran melaporkan rekor lonjakan 24.760 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir karena banyak masyarakat melakukan perjalanan.
Perjalanan tersebut dilakukan masyarakat karena jutaan orang merayakan tahun baru Iran dan melakukan pertemuan keluarga tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadar Lari pada Selasa mengatakan kepada stasiun TV pemerintah bahwa 24.760 kasus telah teridentifikasi, sehingga totalnya menjadi 2,11 juta kasus.
Jumlah kematian karena infeksi virus corona juga mengalami peningkatan 291, tertinggi sejak 9 Desember, menjadi 65.055 kematian.
Menurut Lari, 295 daerah ditetapkan sebagai zona 'merah' alias berisiko sangat tinggi, dan 99 daerah termasuk zona "oranye", 45 daerah zona 'kuning' dan hanya 9 daerah yang masuk zona 'biru' alias berisiko rendah.
Pada Sabtu Teheran memberlakukan penguncian virus corona selama 10 hari di sebagian besar wilayah. Penguncian itu berdampak terhadap 23 dari 31 provinsi di Iran.
Usaha non-esensial, sekolah, bioskop dan fasilitas olahraga terpaksa ditutup dan pertemuan dilarang selama bulan suci Ramadhan, yang jatuh pada Rabu (14/4/2021) di Iran.