Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keberangkatan Calon Jemaah Haji Tahun Ini Diusulkan Ditunda

Penyelenggara perjalanan haji menghadapi risiko administrasi sebab pembatalan satu orang jemaah akan menyebabkan manifes keberangkatan berubah.
Polisi wanita atau polwan diterjunkan mengawal prosesi ibadah haji di Mekah, Arab Saudi./arabnews
Polisi wanita atau polwan diterjunkan mengawal prosesi ibadah haji di Mekah, Arab Saudi./arabnews

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Syam Resfiadi mengusulkan supaya keberangkatan perjalanan haji calon jemaah Indonesia ditunda sampai tahun depan menyusul ketidakpastian kondisi karena pandemi Covid-19.

“Saya pribadi menyarankan kita tidak berangkat tahun ini. Mundur saja tahun depan dengan asumsi kondisi kesehatan sudah normal,” ujar Syam saat dihubungi pada Selasa (13/4/2021).

Pemerintah Indonesia belum memperoleh kepastian kuota haji dari otoritas Arab Saudi untuk tahun ini.

Kementerian Agama terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2021 sembari menunggu informasi resmi dari Arab Saudi.

Syam mengatakan bahwa biaya penyelenggaraan haji berpotensi meningkat sekitar 25—30 persen bila dilaksanakan selama pandemi Covid-19. Kenaikan biaya itu terjadi lantaran ada penyesuaian kapasitas akomodasi hingga transportasi.

Untuk akomodasi, misalnya, penyelenggara harus mengatur kapasitas kamar tidak boleh diisi lebih dari dua orang. Kemudian, transportasi yang semula bisa diisi dengan kapasitas penumpang 100 persen, pada masa pandemi dibatasi maksimal 50 persen. Ketentuan pembatasan kapasitas ini menyebabkan biaya operasional melonjak.

Selain masalah kapasitas yang berkurang, kenaikan biaya operasional ditimbulkan adanya ketentuan penggunaan maskapai penerbangan dengan rute langsung. Tarif penerbangan langsung diperkirakan lebih mahal daripada  perjalanan dengan rute transit.

Di sisi lain, ada biaya-biaya tambahan yang dibebankan, seperti tes swab PCR dan biaya karantina sesampainya di Tanah Suci maupun setelah pulang ke Indonesia.

Kenaikan biaya ini disinyalir bakal membuat para calon jemaah meminta penundaan jadwal. “Pasti ada indikasi calon jemaah minta mundur ke musim haji tahun depan,” ujarnya.

Dalam kondisi demikian, Syam mengatakan bahwa penyelenggara perjalanan haji menghadapi risiko administrasi sebab pembatalan satu orang jemaah akan menyebabkan manifes keberangkatan berubah.

“Jadi, sebaiknya menunggu pelaksanaan tahun depan dengan catatan Covid-19 sudah bisa diredam dengan vaksin atau obat-obatan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper