Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Akan Reshuffle Kabinet?

Perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid/19 massal kepada pedagang dan pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin 1 Maret 2021 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid/19 massal kepada pedagang dan pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin 1 Maret 2021 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku belum mengetahui apakah akan terjadi reshuffle kabinet setelah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dipisah dari dari Kementerian Riset dan Teknologi, serta pembentukan Kementerian Investasi di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Menurutnya, akan ada pengisian pos-pos jabatan kepala badan dan menteri tersebut.

"Apakah akan terjadi kocok ulang kabinet, yang pasti akan terjadi pengisian. Apakah akan terjadi kocok ulang, bisa ya, bisa tidak," kata Ali, Senin (12/4/2021).

Dikatakan, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Presiden tak memiliki kewajiban apa pun untuk meminta persetujuan dari partai pendukungnya.

Ketua Fraksi NasDem di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengatakan, hanya kepala negara yang paling mengetahui kebutuhan dan sosok yang pas untuk mengisi posisi-posisi di kabinet.

"NasDem selalu memandang itu adalah kewenangan dan hak prerogatif Bapak Presiden. Dialah yang tahu siapa orang yang pas untuk mengisi posisi-posisi itu," ucap Ali.

Dia mengaku belum mengetahui apakah Ketua Umum NasDem Surya Paloh sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi ihwal kemungkinan kocok ulang kabinet.

"Saya baru keliling daerah untuk konsolidasi, belum update itu," katanya.

Ali mengatakan, NasDem mengapresiasi keputusan pemerintah melebur Kementerian Ristek dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menjadikan BRIN sebagai lembaga otonom, serta membentuk Kementerian Investasi.

Menurut Ali, penggabungan dan pembentukan portofolio kementerian ini diharapkan menciptakan daya ungkit untuk pertumbuhan ekonomi sehingga menggairahkan investasi.

Ali berujar menggairahkan investasi merupakan salah satu poin terpenting untuk menghadapi situasi krisis dan resesi akibat pandemi Covid-19 saat ini.

"Jadi pembentukan portofolio itu lebih pada menyiapkan pemerintahan ini semakin adaptif menghadapi situasi krisis hari ini," ucapnya ihwal isu reshuffle kabinet usai kehadiran Kementerian Investasi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper