Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Bencana di NTT, BNPB Terjunkan 6 Unit Helikopter

Unit helikopter yang disiagakan, Heli Mi-8 kapasitas 4 ton, Heli Kamov 32 kapasitas 5 ton, Heli EC-155 kapasitas 12 seat, Heli AW119 kapasitas 7 seat dan Heli Bell 412EP kapasitas 12 seat.
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (4/4/2021) WITA dini hari./Antara
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (4/4/2021) WITA dini hari./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan enam helikopter untuk mempercepat proses penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa pihaknya mengoperasikan 6 unit helikopter ke sejumlah kawasan yang belum dapat dijangkau melalui darat maupun laut.

“BNPB akan memberikan dukungan sebanyak sekitar 6 unit helikopter karena beberapa kawasan belum bisa dijangkau baik melalui transportasi darat maupun laut, sehingga membutuhkan transportasi udara,” katanya saat konferensi pers virtual, Selasa (6/4/2021) malam.

Sejumlah unit helikopter yang disiagakan seperti Heli Mi-8 kapasitas 4 ton, Heli Kamov 32 kapasitas 5 ton, Heli EC-155 kapasitas 12 seat, Heli AW119 kapasitas 7 seat dan Heli Bell 412EP kapasitas 12 seat.

Rencananya, sejumlah helikopter ditempatkan di beberapa kabupaten terdampak dan memerlukan alat transportasi udara seperti di Lembata, Larantuka, Adonara serta Kupang.

Sementara itu, Doni memaparkan kebutuhan logistik dua hari terakhir di wilayan terdampak banjir dan longsor telah didatangkan dari DKI Jakarta, Surabaya dan Makassar.

Sebagian besar logistik dan kebutuhan dasar korban terdampak telah didistribusikan ke sejumlah daerah terutama di Adonara, Lembata serta Kabupaten Alor, NTT.

Data terakhir pada Selasa (6/4/2021) pukul 21.00 WIT, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di NTT mencapai 117 orang. Selain itu 76 jiwa masih dalam pencarian.

Doni Monardo mengatakan bahwa jumlah korban meninggal dan hilang tersebar di sejumlah kabupaten kota di provinsi NTT. Dari beberapa wilayah terdampak, Kabupaten Flores Timur dan Lembata menimbulkan korban paling banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper