Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Herd Immunity Bisa Lebih Cepat Tercapai di Bali, Ini Alasannya

Pemerintah akan segera mengevaluasi terkait larangan masuknya wisatawan asing ke Indonesia, termasuk Bali.
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pekerja sektor pariwisata yang berada di atas kendaraan saat vaksinasi Covid-19 dengan sistem 'drive thru', di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (28/2/2021). Layanan vaksinasi dengan sistem 'drive thru' yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Grab dan Good Doctor tersebut merupakan layanan pertama yang dihadirkan di kawasan Asia Tenggara guna membantu mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia./Antara
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pekerja sektor pariwisata yang berada di atas kendaraan saat vaksinasi Covid-19 dengan sistem 'drive thru', di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (28/2/2021). Layanan vaksinasi dengan sistem 'drive thru' yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Grab dan Good Doctor tersebut merupakan layanan pertama yang dihadirkan di kawasan Asia Tenggara guna membantu mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menargetkan capaian kekebalan kelompok (herd immunity) di Provinsi Bali relatif lebih cepat dibandingkan daerah lain.

Basyir mengatakan hal itu bisa terjadi karena saat ini pemerintah pusat tengah mendorong sentra vaksinasi massal di Pulau Dewata tersebut.

“Bali sekarang ditargetkan herd immunity-nya lebih cepat karena ada rencana pemerintah untuk segera membuka [kegiatan ekonomi] di Bulan Juli,” kata Basyir saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Basyir menambahkan sentra vaksinasi massal itu diarahkan ke tujuh provinsi yang ada di Pulau Jawa dan Bali untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Ada tujuh provinsi prioritas vaksinasi, provinsi itu sentra ekonominya paling tinggi kontribusinya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah merancang pembukaan pariwisata di Bali melalui Free Covid Corridor atau travel corridor yang direncanakan pada Juni atau Juli 2021.  

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pembukaan pariwisata harus memenuhi sejumlah persyaratan antara lain angka Covid-19 yang terkendali, dan peningkatan tingkat kepatuhan protokol kesehatan dengan 3M, serta penguatan dari 3T, dan vaksinasi.

Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 2 juta masyarakat Bali telah memperoleh vaksin Covid-19 pada Juni mendatang.

"Kami tadi membahas dengan Menteri Luar Negeri dan kementerian dari lembaga terkait, semua sudah memberikan masukan, dan kami mencapai kesepakatan untuk memulai proses finalisasi dari persiapan dalam konsep travel corridor arrangements," kata Sandi di Poltekpar Bali, Rabu (17/3/2021).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah akan segera mengevaluasi terkait larangan masuknya wisatawan asing ke Indonesia, termasuk Bali.

Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih melarang wisatawan mancanegara untuk masuk ke Indonesia. Namun, dia mengatakan pintu masuk bagi wisatawan asing ke Bali bisa segera dibuka asalkan sudah lebih dari 2 juta orang di Bali yang telah mendapatkan vaksin Covid-19.

“Tapi peraturan itu lagi kita evaluasi karena sekarang ini kita upayakan sampai bulan depan kita sudah bisa melakukan vaksinasi kepada 1,8 juta orang atau dekat 2 juta dan Bulan April - Mei kita bisa tambah 1 juta orang sehingga Bulan Juli harapan kami sudah terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) dan Bali jadi green zone,” kata Menko Luhut seperti dikutip dari keterangan pada situs resmi Kemenko Maritim dan Investasi, Sabtu (27/3/2021).

Dengan terbentuknya herd immunity dia berharap Bali dapat segera membuka akses untuk wisatawan asing meskipun angka kunjungan wisatawan domestik juga terus didorong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper