Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

16 WNI Terakhir Jemaah Tabligh di India Berhasil Dipulangkan

Kementerian Luar Neger mencatat ada 751 WNI yang menjadi anggota Jemaah Tabligh yang berziarah ke India pada tahun lalu.
Ilustrasi - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) antre untuk mendaftar repatriasi di Bandar Udara Internasional Colombo, Sri Lanka, Jumat (1/5/2020) malam. KBRI Colombo merepatriasi mandiri gelombang kedua dengan memulangkan 347 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia akibat pandemi Covid-19. ANTARA
Ilustrasi - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) antre untuk mendaftar repatriasi di Bandar Udara Internasional Colombo, Sri Lanka, Jumat (1/5/2020) malam. KBRI Colombo merepatriasi mandiri gelombang kedua dengan memulangkan 347 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia akibat pandemi Covid-19. ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia memfasilitasi pemulangan 16 orang Warga Negara Indonesia atau WNI anggota Jamaah Tabligh (JT) dari India.

Dengan pemulangan 16 orang tersebut, maka saat ini sudah tidak terdapat lagi anggota JT WNI yang masih tertahan dan bermasalah hukum di India.

Dalam siaran pers Kemlu pada Sabtu (27/3/2021), mereka disebutkan tiba dengan selamat di Jakarta kemarin (26/3/2021) menggunakan penerbangan Garuda Indonesia. Selanjutnya mereka menjalani tes PCR dan karantina 5 hari sesuai protokol kesehatan.

"Pemulangan ini merupakan gelombang terakhir dari penanganan 751 WNI anggota JT yang telah dilakukan oleh Kemlu sejak tahun 2020," tulis Kemenlu pada Sabtu (27/3/2021).

Kementerian menyebutkan dari 751 WNI anggota JT, 1 orang meninggal di India karena sakit dan 2 orang memutuskan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi karena memiliki Iqomah/ijin tinggal di Arab Saudi.

Sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020, 751 WNI anggota JT tertahan kepulangannya dan mengalami permasalahan hukum.

Pemerintah mengungkapkan secara intensif memberikan pelindungan berupa akses kekonsuleran, pendampingan hukum, pemberian bantuan logistik, sheltering, serta berbagai pendekatan diplomatik kepada otoritas terkait di India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper