Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Belajar Tatap Muka Tuai Banyak Dukungan

Presiden memberi target vaksinasi terhadap guru, tenaga pendidik dan kependidikan dapat mencapai 5 juta orang pada Juni 2021.
Suasana kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Bagan Besar Duma pada masa pandemi Covid-19 di Riau, Selasa (16/3/2021)./Antararn
Suasana kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Bagan Besar Duma pada masa pandemi Covid-19 di Riau, Selasa (16/3/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA – Empat menteri berencana mengeluarkan surat keputusan bersama Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi Covid-19. Rencana ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebelumnya, pada 24 Februari 2021 saat vaksinasi pada para guru dimulai, Presiden Joko Widodo menargetkan proses belajar mengajar bisa kembali normal atau dapat dilaksanakan secara tatap muka pada semester kedua 2021.

“Tenaga pendidik, kependidikan, guru ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan,” kata Jokowi.

Presiden memberi target vaksinasi terhadap guru, tenaga pendidik dan kependidikan dapat mencapai 5 juta orang pada Juni 2021.

Setelah itu, proses belajar tatap muka diharapkan dapat mulai dilaksanakan pada Juli 2021.

Salah satu dukungan muncul dari Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan yang mendukung upaya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang akan diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru 2021/2022.

“PDIP mendukung PTM terbatas dengan memprioritaskan vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan, serta memperhatikan protokol kesehatan di sekolah,” ujar Putra beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberikan dampak negatif, di antaranya ancaman learning loss atau kehilangan pengalaman belajar.

Putra berharap pelaksanaan PTM terbatas dapat dilakukan dengan mengedepankan sistem hibrid atau perpaduan tatap muka dan tatap maya atau PJJ.

Selain itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  (FKUI) Profesor Zubairi Djoerban juga setuju dengan rencana pemerintah untuk membuka kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka pada Juli 2021.

Menurutnya, opsi itu dimungkinkan, tetapi dengan satu syarat, yaitu positivity rate Indonesia sudah di bawah 5 persen.

“Saya setuju banget sekolah tatap muka dibuka Juli mendatang. Asalkan positivity rate kita di bawah 5 persen. Kalau bisa 3 persen, ya lebih bagus. Merem saya bilang setujunya. Apakah Indonesia bisa di bawah 5 persen? Saya tak begitu yakin, tapi tetap berharap bisa. Bismillah," tulisnya.

Empat menteri yang akan meluncurkan SKB pekan depan, Selasa (30/3/2021) yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya, SKB direncanakan untuk diterbitkan hari ini, Rabu (24/3/2021).

Beberapa hal yang dipertimbangkan antara lain lantaran selama pandemi, pengaruh yang sangat besar terhadap pelaksanaan pendidikan, terutama karena sekolah harus tutup untuk mencegah penyebaran Virus Corona  di kalangan pelajar, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper