Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara UMKM Menyintas Pandemi: Go Digital!

Digitalisasi menjadi salah satu jawaban bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnisnya.
UMKM go online. /IM2
UMKM go online. /IM2

Bisnis.com, JAKARTA – Digitalisasi menjadi salah satu jawaban bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnisnya.

Menurut Badan Pusat Statistik dalam publikasinya pada september 2020 yang berjudul Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha disebutkan sebanyak 46,5 persen perusahaan tidak menggunakan internet untuk pemasaran via daring dan hanya 5,76 persen yang mulai menggunakan internet sebagai pemasaran via daring saat pandemi berlangsung.

Namun, dalam laporan yang sama perusahaan yang sudah memanfaatkan internet dari sebelum pandemi memiliki pendapatan 1,14 kali lebih tinggi daripada yang baru menggunakannya saat pandemi.

Hal ini dialami oleh salah satu pengusaha UMKM yang mendulang cuan saat pandemi covid-19, bahkan menembus pasar ekspor. Dia adalah Irman asal Ciomas, Bogor, Jawa Barat dengan produk sepatu wanita Pollenzo kreasinya.

Dirinya sempat mengumpulkan modal dan membuka usaha sendiri secara luring, tetapi memasuki tahun ke-6, bisnisnya tumbang karena menyadari masih minim pengetahuan dan strategi bisnis yang berkelanjutan. 

Alhasil, pada 2015 dengan modal seadanya, Uda Irman mulai merambah kembali bisnis sepatunya, tetapi tidak dengan metode serupa, kali ini dirinya hadir ke dunia digital dengan pendekatan bisnis melalui lini media sosial dan penjualan kurang lebih 10 transaksi per hari. 

Langkah selanjutnya pun diambil, Irman pun menghubungkan bisnisnya dengan salah satu platform dagang-el, yaitu Shopee yang membuahkan hasil dari sepatu rumahan dengan satu gudang kini berkembang menjadi tiga gudang di daerah Bogor dan menciptakan lapangan kerja untuk karyawan yang lebih banyak lagi dari awalnya 5 orang hingga kini menjadi 25 orang.

"Memulai usaha itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dan butuh proses. Kita harus sabar, konsisten, fokus dengan tujuan, dan yakin dengan diri sendiri. Sekarang penjualan saya sudah naik 20 kali lipat," katanya lewat keterangan tertulis, Senin (15/3/2021).

Selain itu, Pollenzo mendapatkan order ekspor perdananya dua tahun yang lalu, dan terus mencatatkan penghasilan tambahan untuk usaha rumahan setiap harinya dari luar negeri. Dia menyebutkan setelah Singapura dan Malaysia, dirinya sudah mendapatkan pesanan dari Thailand serta dengan tambahan negara- negara baru seperti Vietnam dan Brazil.

"Program ekspor ini memainkan peranan penting terutama untuk UMKM lokal seperti saya agar terus naik kelas. Selain ada kebanggaan tersendiri melihat produk sepatu saya dari Ciomas, Bogor, yang kini sudah mendunia, ini juga menjadi motivasi sekaligus tantangan bagi saya untuk bisa menciptakan model-model sepatu baru agar dapat terus dipercaya, dan membuktikan kalau barang- barang produksi dalam negeri nggak kalah berkualitas dari yang sudah ada di luar negeri," kata Irman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper