Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Kasus KM 50: Bareskrim Polri Dalami Kepemilikan Senpi Laskar FPI

Pengusutan kepemilikan senjata api secara ilegal itu adalah salah satu rekomendasi Komnas HAM.
rnKomisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa proyektil dan selongsong peluru dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan dan hasil temuan Komnas HAM RI atas peristiwa kematian enam Laskar FPI di Jakarta, Senin (28/12/2020)./Antararnrn
rnKomisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa proyektil dan selongsong peluru dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan dan hasil temuan Komnas HAM RI atas peristiwa kematian enam Laskar FPI di Jakarta, Senin (28/12/2020)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA--Bareskrim Polri masih mendalami kepemilikan senjata api secara ilegal milik Laskar FPI yang terlibat baku tembak di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan bahwa pengusutan kepemilikan senjata api secara ilegal itu adalah salah satu rekomendasi Komnas HAM yang kini tengah diselidiki oleh tim penyidik Bareskrim Polri.

Dari hasil investigasi Komnas HAM terkait kasus tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti bahwa Laskar FPI mencegat dan memepet mobil anggota Polda Metro Jaya yang tengah mengikuti Habib Rizieq Shihab, kemudian terjadi baku tembak di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Komnas HAM juga menemukan adanya bukti tujuh buah proyektil dari lokasi penembakan. Dua dari tujuh proyektil tersebut bersalah dari senjata api rakitan yang diduga milik Laskar FPI.

"Kami masih menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas HAM terkait kepemilikan senjata api itu. Saat ini penyidik Bareskrim Polri masih mendalami siapa pemiliknya," tuturnya, Rabu (10/3/2021).

Rusdi menegaskan Kepolisian bakal transparan mengusut tuntas kasus kepemilikan senjata api secara ilegal itu. Rusdi menjelaskan bahwa seluruh perkembangan kasus 0tersebut akan disampaikan ke masyarakat.

"Kami akan transparan mengusut tuntas kasus ini," katanya.

Adapun, sejauh ini tiga oknum anggota Polda Metro Jaya sudah dinonaktifkan. Mereka diduga terlibat pada perkara tindak pidana pembunuhan empat Laskar FPI di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek pada bulan Desember 2020.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono masih merahasiakan identitas dan satuan kerja ketiga oknum Polisi dari Polda Metro Jaya tersebut. Kendati demikian, menurut Rusdi ketiga anggota Polda Metro Jaya tersebut sudah jadi terlapor dalam perkara tindak pidana pembunuhan terhadap empat orang laskar FPI.

"Terhadap ketiganya, sudah dibebastugaskan dan masih berstatus sebagai terlapor dalam perkara ini. Jadi belum ada tersangka," tutur Rusdi.

Rusdi menjelaskan bahwa ketiga oknum anggota Polda Metro Jaya tersebut juga akan diperiksa tim penyidik Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan dan didalami peran masing-masing dalam perkara tindak pidana penembakan terhadap empat orang Laskar FPI.

"Untuk waktunya, kapan ketiganya akan diperiksa dan dimintai keterangan, itu tim penyidik yang akan mengatur waktunya. Kita tunggu saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper