Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Sampaikan Kritik Keras Pertama Kalinya untuk AS di Era Biden

China menilai AS sengaja mencampuri urusan internal negara lain dengan menggunakan nama kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia.
Dua kapal perang milik Amerika Serikat (AS), Mustin dan Benfold, berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran yang dipandang Taiwan sebagai bentuk dukungan dari AS, yang meningkatkan ketegangan dengan China./Antara-Reuters
Dua kapal perang milik Amerika Serikat (AS), Mustin dan Benfold, berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran yang dipandang Taiwan sebagai bentuk dukungan dari AS, yang meningkatkan ketegangan dengan China./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China Wang Yi melontarkan kritik kepada AS agar tidak lagi mengurusi masalah internal Beijing. Kriktik tersebut merupakan peringatan paling tajam pada dari China kepada pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden.

Wang mengungkapkan bahwa AS sengaja mencampuri urusan internal negara lain dengan menggunakan nama kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia. Menurut Wang, kebijakan seperti itu telah menciptakan berbagai permasalahan di dunia dan dalam beberapa kasus menimbulkan kekacauan dan konflik.

“Penting bahwa AS menyadari hal ini sesegera mungkin. Jika tidak, dunia akan tetap jauh dari ketentraman,” kata Wang dalam pidato acara tahunan Kongres Rakyat Nasional, dikutip dari Bloomberg, Minggu (7/3/2021).

Dia meminta AS bertanggung jawab atas tindakan sewenang-wenang dan perundungan yang terjadi selama 4 tahun kepemimpinan Donald Trump.

Kendati demikian, Wang mengungkapkan kesediaannya bekerja sama dengan AS untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan perubahan iklim.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menyebut kesepakatan dengan China sebagai ujian yang paling serius di abad ini. Dia menekankan pendekatan Washington ke Beijing akan kompetitif ketika seharusnya, kolaboratif ketika bisa dan melawan ketika harus.

Seperti diketahui, AS banyak melontarkan kritik keras terhadap isu HAM di Hong Kong dan Xinjiang. Bahkan Blinken telah sepakat menyebut isu di Xinjiang sebagai kejahatan genosida.

AS juga menerapkan tarif terhadap US$335 miliar produk China, menyebabkan Beijing gagal mencapai target 2020 setelah pandemi Covid-19 mewabah.

Pada bulan lalu, Wang mengatakan Presiden Biden harus membangun niat baik untuk memperbaiki hubungan kedua negara dan mendesak Washington untuk mengakhiri hambatan tarif, sanksi, dan penindasan irasional terhadap proyek teknologi China.

Sebuah laporan dari media milik negara mengatakan kebijakan Biden masih sangat mirip dengan pendahulunya.

Kongres Rakyat Nasional adalah lembaga negara tertinggi di China dan merupakan dewan legislatif di China.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper