Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada acara peluncuran laporan tahunan Ombudsman RI, Senin 8 Februari lalu mengundang polemik. Saat itu, Jokowi meminta agar masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik dan masukan kepada pemerintah.
Jokowi meminta masyarakat memberikan kritik demi perbaikan pelayanan publik. “Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi, dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus menunjukkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan pemerintah membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat dan juga memerlukan pengawasan dari Ombudsman RI baik berupa input, kritik dan dukungan agar pelayanan publik Indonesia semakin berkualitas.
Ada pihak yang merespons positif pernyataan Jokowi, tapi tak sedikit juga yang malah menyampaikan sindiran, bahkan mengaku takut untuk menyampaikan kritik ke pemerintah.
Pernyataan ini kemudian tersebar luas. Bahkan mengundang perhatian sejumlah kalangan, termasuk para mantan pejabat negara. Sebut saja Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lima hari usai pernyataan Presiden, SBY bernyanyi di Twitter soal obat dan gula. Dia menggunakan istilah obat sebagai kritik dan gula untuk menggambarkan sebuah pujian.