Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Bakal Jadi Pemasok Vaksin Gotong Royong, Gimana Nasib Importir Swasta?

Bio Farma akan dilibatkan dalam pengadaan vaksin untuk program tersebut apabila perusahaan swasta belum diizinkan untuk mengimpor secara langsung.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani (kedua kanan) menghadiri penutupan Rapimnas Kadin di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani (kedua kanan) menghadiri penutupan Rapimnas Kadin di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Program Vaksinasi Gotong Royong yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk tahap awal akan melibatkan PT Bio Farma (Persero) sebagai importir tunggal vaksin Covid-19 di Tanah Air.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan Bio Farma akan dilibatkan dalam pengadaan vaksin untuk program tersebut apabila perusahaan swasta belum diizinkan untuk mengimpor secara langsung.

“Ada dua skema untuk program Vaksinasi Gotong Royong, yang pertama akan bekerjasama dengan BUMN dulu, Bio Farma dalam hal ini. Nantinya, jika [swasta] diizinkan impor langsung itu next step-nya,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (11/2/2021).

Rosan memperkirakan kebijakan mengenai pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong kemungkinan akan selesai pada pekan ketiga Februari 2021. Apabila tak ada halangan, program tersebut bisa dimulai paling tidak pada Maret 2021 sembari menanti selesainya pendataan yang dilakukan oleh Kadin.

Sementara itu, Juru bicara pemerintah untuk program Vaksinasi Nasional dan Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto enggan berkomentar banyak mengenai hal tersebut. Dia hanya menegaskan pihaknya masih menanti regulasi terkait dari pemerintah.

“Kami masih menunggu regulasinya dulu,” katanya kepada Bisnis.

Namun yang jelas, Bio Farma telah menyiapkan sistem khusus untuk mendukung proses distribusi vaksin, baik vaksin untuk kebutuhan program vaksinasi pemerintah dan Vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja.

Bambang menyebut pihaknya telah menyiapkan sistem pelacakan berbasis internet untuk segala (Internet of Things/IoT) yang bernama Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV).

Sistem tersebut dapat melacak keberadaan vaksin hingga mutunya menggunakan barcode di kemasan, baik vial maupun dusnya.

"Sistem yang sedang dikembangkan saat ini sudah mulai diterapkan untuk distribusi vaksin program pemerintah dan akan kita terapkan juga untuk distribusi vaksin gotong royong," tutupnya.

Sebagai catatan, program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah telah dimulai sejak Januari 2021. Tahapan awal ditujukan kepada sekitar 1,5 juta tenaga kesehatan di Indonesia.

Setelah tahap ini selesai, vaksinasi akan dilanjutkan kepada TNI, Polri hingga pegawai di instansi publik dan dilanjutkan kepada masyarakat umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper