Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Progres Percepatan Pengembangan Vaksin Merah Putih

Perkembangan vaksin Merah Putih menjadi perhatian pemerintah karena bisa menghemat uang negara hingga Rp17 triliun yang semula untuk membeli vaksin dari luar negeri.
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI

Bisnis.com, JAKARTA – Percepatan pengembangan vaksin Merah-Putih menjadi pertaruhan bagi pemerintah. Realisasi vaksin Merah-Putih pada akhir 2021 berpotensi ‘menyelamatkan’ uang negara senilai Rp17 triliun.

Sekadar informasi, sebelum vaksin Sinovac tiba di Tanah Air, pemerintah memproyeksi vaksin Merah-Putih siap produksi pada akhir 2021. Setelah dilakukannya vaksinasi, target itu berubah menjadi pertengahan tahun depan.

Saat Rapat Kerja dengan DPR RI beberapa waktu lalu, Menteri Badan Usaha Milik negara Erick Thohir menyayangkan jika tahun depan pemerintah masih mengeluarkan anggaran untuk membeli vaksin dari luar negeri sementara ada pengembangan vaksin dalam negeri yang bisa diharapkan.

Menurutnya, perkembangan vaksin Merah Putih akan terus dipantau. Pasalnya, hampir Rp17 triliun uang negara yang dibelanjakan untuk membeli vaksin dinilai olehnya apabila mengalir terus ke luar negeri. Kendati demikian, percepatan pengembangan vaksin Merah-Putih sendiri ternyata bukanlah upaya yang mudah untuk dikerjakan.

Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio, izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kemungkinan akan keluar pada pertengahan 2022.

LBM Eijkman sebagai lembaga yang terlibat dalam proses pengembangannya, bersama-sama dengan PT Bio Farma (Persero), baru akan menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma pada akhir Maret 2021.

“Setelah melanjutkan pembuatannya dengan berbagai proses, uji klinis diharapkan selesai pada kuartal I/2022 dan EUA dikeluarkan pada pertengahan 2022,” ujar Amin kepada Bisnis.com, Jumat (12/2/2021).

Amin mengatakan, sulit baginya untuk saat ini mengatakan proses percepatan akan berlangsung akseleratif. Pasalnya, kata Amin, pengembangan vaksin nasional tersebut memang masih di fase awal.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper