Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesaing Starbucks Asal China Ajukan Kebangkrutan

Luckin Coffee awalnya digadang-gadang menjadi pesaing serius bagi Starbucks untuk menguasai pasar China.
Pejalan kaki berjalan melewati gerai Luckin Coffee Inc. di daerah Qianmen Beijing, Cina, /Bloomberg
Pejalan kaki berjalan melewati gerai Luckin Coffee Inc. di daerah Qianmen Beijing, Cina, /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan jaringan kopi asal China yakani Luckin Coffee Inc. mengajukan kebangkrutan di New York. Adapun Luckin Coffee pada awalnya digadang-gadang menjadi pesaing Starbuck di China.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (6/2/2021), langkah tersebut akan melindungi perusahaan dari tuntutan hukum oleh kreditor AS saat melakukan reorganisasi di China, di mana perusahaan itu mengoperasikan ribuan gerai.

Kendati demikian, perusahaan menjamin, semua kedai kopinya akan tetap buka untuk bisnis kendati perusahaan mengajukan kebangkrutan. Keputusan itu tidak akan berdampak material terhadap operasi sehari-hari perusahaan, menurut pernyataan yang dikeluarkan perusahaan pada Jumat (5/2/2021) waktu setempat. .

"Perusahaan terus memenuhi kewajiban perdagangannya dalam kegiatan bisnis biasa, termasuk membayar pemasok, vendor, dan karyawan," tulis perusahaan.

Pengajuan kebangkrutan melanjutkan nelangsa yang sebelumnya sempat dialami perusahaan jaringan kopi yang pernah dianggap sebagai penantang dominasi Starbucks Corp di China.

Seperti diketahui, perusahaan melakukan skandal pemalsuan pendapatan tahunannya pada tahun lalu. Perusahaan tersebut memalsukan profit hingga ratusan juta dolar AS dan dilakukan secara sistematis, dengan melibatkan para petinggi perusahaan.

Akibatnya, perusahaan harus memecat chairman dan CEO-nya. Selain itu perusahaan juga harus membayar denda ratusan juta kepada regulator China dan AS. Apesnya Luckin Coffee juga harus mengalami kejatuhan harga sahamnya hingga 90 persen sebelum akhirnya dihapus dari daftar emite oleh Nasdaq.

Selain itu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mendenda perusahaan tersebut sebesar US$180 juta pada bulan Desember 2020, sebagai dampak pemalsuan laporan keuangan. Langkah itu dilakukan SEC lantaran Luckin melakukan aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Amerika Serikat pada 2019.

Skandal tersebut terbongkar ketika adanya temuan bahwa Luckin dengan sengaja memalsukan lebih dari US$300 juta dalam laporan penjualan dari April 2019 hingga Januari 2020. Sejauh ini, perusahaan tidak pernah secara resmi mengakui atau membantah tuduhan SEC.

Luckin sendiri didirikan pada 2017, dan mengoperasikan 3.898 gerai per 30 November 2020 dengan 894 gerai yang dioperasikan dengan skema kemitraan.

Kopinya yang  lebih murah daripada Starbucks dan dijual dari kios takeaway yang dekat dengan para profesional perkotaan, membuat merek cafe itu menjadi populer di Cina. Penjualan tumbuh 35,8 persen pada kuartal III/2020 lalu, dibandingkan dengan periodes yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper