Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suara Dentuman di Malang, BMKG Sebut Tak Ada Anomali Seismik

Dentuman terjadi hingga Rabu pagi ini. Bahkan suara dentuman misterius itu kabarnya sempat menggetarkan kaca - kaca rumah dan membuat warga keluar rumah.
Catatan seismik BMKG
Catatan seismik BMKG

Bisnis.com, JAKARTA - Warga Malang Jawa Timur dikabarkan mendengar adanya suara dentuman misterius yang terjadi sejak Selasa malam (2/2/2021) sekitar pukul 23.40 WIB.

Dentuman terjadi hingga Rabu pagi ini. Bahkan suara dentuman misterius itu kabarnya sempat menggetarkan kaca - kaca rumah dan membuat warga keluar rumah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan BMKG wilayah Malang tidak mencatat adanya anomali seismik dalam rentang waktu terdengarnya suara dentuman itu.

"Untuk teman-teman di Malang yang melaporkan pada pukul 00.50 WIB – 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB – 03.22 WIB mendengar suara dentuman misterius, ini catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik," tulisnya di akun twitternya. 

Dia sendiri tidak memaparkan penyebab dan sumber misterius itu.

Namun, Daryono mengatakan sumber suara dentuman itu bnyk, bisa shockwave meteorit, shockwave gunung api, shockwave pesawat supersonik, bahan peledak, longsoran tanah skala luas, gempa sangat dangkal, dan thunderstorm.

"Semua itu bisa menjadi penyebab munculnya suara dentuman. Masyarakat jangan panik apalagi kaitkan dengan hal-hal supranatural," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper