Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kudeta Demokrat, Mahfud MD hingga “Pak Lurah” Diminta Buka Suara

Sejumlah pejabat yang disebutkan Moeldoko itu perlu memberi klarifikasi atas rencana pengambilalihan pucuk pimpinan Partai Demokrat yang diduga diinisiasi oleh lingkar satu istana.
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik./Twitter @RachlanNashidik
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik./Twitter @RachlanNashidik

Bisnis.com, JAKARTA — Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta pemerintah memberi klarifikasi terkait dugaan rencana pengambilalihan pucuk pimpinan partainya. 

“KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggungjawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menhukham dan Menko Polhukam @mohmahfudmd, bahkan "Pak Lurah" merestui,” cuit Rachland melalui akun twitter pribadinya pada Senin (1/2/2021). 

Menurut dia, sejumlah pejabat yang disebutkan Moeldoko itu perlu memberi klarifikasi atas rencana pengambilalihan pucuk pimpinan Partai Demokrat yang diduga diinisiasi oleh lingkar satu istana tersebut.

“Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu "Pak Lurah?” kata dia. 

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menuding ada upaya pihak Istana "mengkudeta" tampuk kepemimpinan di Partai Demokrat.

Menanggapi isu tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan bahwa hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai KSP.

“Jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa. Itu urusan saya, Moeldoko ini selaku KSP,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).

Lebih lanjut, dia menampik kebenaran isu tersebut dan menduga bahwa kedatangan sejumlah kader Partai Demokrat untuk menemuinya menjadi asal muasal terbentuknya isu tersebut.

“Mungkin dasarnya foto-foto [para kader dengannya]. Orang dari Indonesia timur dari mana-mana kan pengen foto sama saya. Ya saya terima aja, apa susahnya,” ungkapnya kemudian.

Lebih lanjut, Moeldoko juga berpesan bahwa seorang pemimpin tidak boleh ‘baper’ dan harus kuat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper