Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Ada Kendala, Pemerintah Pastikan Vaksinasi Masih Sesuai Target

Target yang ingin dicapai Kemenkes dalam vaksinasi tahap pertama terhadap para tenaga kesehatan (nakes) sampai akhir Januari sekitar 500.000.
Sejumlah calon penerima vaksin dicek kesiapannya sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021)./Antara
Sejumlah calon penerima vaksin dicek kesiapannya sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa pencapaian vaksinasi Covid-19 tahap pertama bagi tenaga kesehatan masih sesuai target meski ada kendala dalam pelaksanaannya.

"Jadi enggak ada keterlambatan untuk mengejar target vaksinasi. Enggak ada, masih terkendali meskipun ada kendala," kata Nadia yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Dia mengatakan jumlah petugas kesehatan yang telah divaksinasi Covid-19 per Kamis (28/1) sekitar 355.000 orang, sedangkan target yang ingin dicapai Kemenkes dalam vaksinasi tahap pertama terhadap para tenaga kesehatan (nakes) sampai akhir Januari sekitar 500.000.

"Karena vaksinnya kita kirim sampai dengan Januari. Nanti Februari sekitar 900.000 nakes," ujarnya.

Dengan tambahan target vaksinasi hingga 900.000 tenaga kesehatan pada Februari, maka petugas kesehatan yang ditargetkan dapat divaksin sampai akhir Februari sekitar 1,47 juta orang.

"Kita frame-nya masih 1,47 juta sampai Februari. Jadi enggak ada keterlambatan untuk mengejar target vaksinasi meskipun ada kendala," kata Nadia.

Adapun, kendala yang dimaksud dalam pelaksanaan vaksinasi adalah kendala teknis yang terkait dengan pendataan dan registrasi.

"Misalnya ada NIK yang enggak cocok dengan nomor telepon atau ada juga kendala pada saat pendaftarannya. Sehingga, ada juga yang kemarin sudah mendaftar, terus mereka tahunya dapat jadwal beberapa tanggal. Tapi, karena ada pembatasan dalam rangka protokol kesehatan, sehingga banyak yang jadwalnya mundur. Padahal, kapasitas fasilitas layanan kesehatannya masih memungkinkan untuk memberikan penyuntikan pada hari tersebut," paparnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Kemenkes menyiasati kendala tersebut dengan membuka registrasi secara manual.

"Petugas kesehatan silakan datang, tapi memang harus memverifikasi data dia bahwa dia adalah petugas kesehatan. Bagaimana memverifikasi bahwa dirinya adalah petugas kesehatan? Kalau dia punya STR, dibawa STR-nya atau kalau tidak, melalui institusi tempat dia bekerja," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen. Cakupan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Insya Allah akan ada 70 persen sasaran cakupan yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan dan melindungi kita,” kata Sekjen Kemenkes drg. Oscar Primadi seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenkes, Jumat (29/1/2021).

Saat ini telah masuk tahap kedua vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan yang berjumlah kurang lebih 0,9 persen dari populasi atau 1,4 juta dari sasaran target penerima vaksinasi.

Setelah tenaga kesehatan, pemberian vaksinasi akan dilakukan terhadap pelayan publik 21,4 persen populasi atau berkisar 38,99 juta.

Selanjutnya, adalah masyarakat rentan di posisi 63,8 juta atau sekitar 35,2 persen populasi. Sasaran selanjutnya pelaku ekonomi esensial dan masyarakat lainnya.

“Jadi target memang kita berharap dalam satu tahun ini semua pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dapat kita selesaikan karena makin cepat tentunya kita makin membaik sehingga upaya-upaya yang kita lakukan untuk mencapai kekebalan kelompok bisa tercapai,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper