Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Beberapa Efek Samping Vaksin Covid-19

Dokter Spesialis Paru RS Persahabatan Erlina Burhan mengatakan ada beberapa efek samping dari vaksin Covid-19.
Petugas kesehatan saat mengikuti simulasi uji coba vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Aceh, Kamis (7/1/2021)./Antara-Rahmad
Petugas kesehatan saat mengikuti simulasi uji coba vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Aceh, Kamis (7/1/2021)./Antara-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Penyuntikan vaksin Covid-19 sudah dimulai di beberapa negara, termasuk Indonesia. Beberapa merk vaksin memiliki efek samping dari yang berat sampai ringan.

Dokter Spesialis Paru RS Persahabatan Erlina Burhan mengatakan ada beberapa efek samping dari vaksin Covid-19.

“Pfizer sudah melaporkan ada efek samping berat pada empat orang, antara lain ada cidera bahu, pembesaran kelenjar getah bening ketiak kanan, gangguan irama jantung, dan kesemutan pada kaki,” ujar Erlina, dikutip dari keterangan resmi Kemenkes, Selasa (26/1/2021).

Adapun, dari uji vaksin Pfizer, sebanyak 8.183 pasien mengalami nyeri di daerah suntikan yang menurut Erlina hal itu sudah biasa, serta efek samping sistemik seperti sakit kepala, pegal-pegal, dan meriang.

Sementara itu, untuk vaksin Sinovac, yang sudah disuntikkan di Indonesia, dari uji yang dilakukan di Bandung menunjukkan efek sampingya hanya nyeri di lokasi suntikan, demam, kelelahan. Namun, hingga saat ini belum ditemukan efek samping serius.

Terkait pembentukkan antibodi dari vaksin Sinovac, Erlina menyebutkan di China telah dilakukan uji klinik fase 2 yang disuntikkan ke 600 subjek sehat dan dibagi dua kelompok.

Kelompok kesatu mendapat vaksin pertama hari ke 0 dan vaksin kedua hari ke-14. Kelompok lainnya mendapat vaksin pertama hari 0 dan vaksin kedua pada hari ke-28.

Dari kedua kelompok tersebut ditemukan tidak ada perbedaan yang bermakna, dan terjadi peningkatan antibodi IgG yang signifikan setelah divaksin kedua, namun antibodi lebih rendah pada pasien usia lebih tua.

“Dari neutralizing antibody-nya ditemukan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Artinya yang lebih muda antibodinya lebih banyak,” ujar Erlina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper