Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selandia Baru Waspadai Kasus Covid-19 Baru, Setelah Beberapa Bulan Nihil

Tekanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk menggelar vaksinasi meningkat, tetapi Selandia Baru baru akan merealisasikannya pada paruh kedua tahun ini.
Petugas kontruksi tengah menikmati kopi di sebuah kafe, di Selandia Baru/ Bloomberg
Petugas kontruksi tengah menikmati kopi di sebuah kafe, di Selandia Baru/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Selandia Baru dilaporkan tengah memeriksa potensi kembali terjadinya penyebaran Covid-19 dari sebuah klaster setelah beberapa bulan nihil.

Dilansir Antara, Minggu (24/1/2021), pejabat kesehatan Selandia Baru mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan kasus Covid-19 komunitas.

Selandia Baru merupakan salah satu negara maju yang sukses mengendalikan penyebaran pandemi. Terakhir kali mencatat transmisi Covid-19 di klaster atau komunitas pada 18 November, menurut informasi situs Kementerian Kesehatan.

"Pejabat kesehatan saat ini sedang mendalami kasus tersebut," demikian pernyataan kemenkes.

Penguncian ketat dan keuntungan wilayah yang terisolasi secara geografis membantu Selandia Baru secara virtual melenyapkan virus Corona di perbatasannya. 

Negara itu hanya melaporkan total 1.927 kasus terkonfirmasi Covid-19. Tetapi, pandemi yang mengguncang seluruh dunia, membuat lebih banyak orang kembali ke Selandia Baru dengan membawa infeksi, termasuk varian baru Covid-19 dari Inggris dan Afrika Selatan, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa virus bisa saja kembali menjangkiti masyarakat.

Pada Minggu, tercatat delapan infeksi baru yang semuanya terjadi pada pendatang yang sedang dikarantina di perbatasan. Jumlah itu menambah kasus aktif yang dikarantina menjadi 79, menurut pernyataan lainnya dari kementerian.

Tekanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk menggelar vaksinasi meningkat, tetapi Selandia Baru mengatakan bahwa mayoritas dari populasi mereka hanya akan divaksin pada paruh kedua tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper