Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

22 Orang Masih Terjebak di Tambang China, Penyelamatan Butuh 2 Minggu

Dari 22 orang yang terperangkap di tambang emas Hushan di Qixia, provinsi Shandong, di China Timur, satu pekerja dipastikan meninggal karena cedera kepala.
Ilustrasi - Seorang petugas penyelamat menghentikan warga yang berusaha mendekati gerbang tambang setelah terjadi kebocoran gas di Shizong, provinsi Yunnan, China, Kamis (10/11)/Foto Antara/Reuters/China Daily
Ilustrasi - Seorang petugas penyelamat menghentikan warga yang berusaha mendekati gerbang tambang setelah terjadi kebocoran gas di Shizong, provinsi Yunnan, China, Kamis (10/11)/Foto Antara/Reuters/China Daily

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 22 orang terjebak di tambang emas Hushan di Qixia, provinsi Shandong, di China Timur setelah ledakan yang terjadi pada 10 Januari 2021.

Saat ini tim penyelamat mencoba membebaskan sekelompok penambang yang terperangkap ratusan meter di bawah tanah. Dilansir dari Sky News, tim penyelamat memperkirakan perlu waktu 15 hari lagi untuk mengebor dan membersihkan rute yang cukup lebar untuk mencapai mereka.

Ledakan yang belum diketahui penyebabnya itu telah membuat akses di pintu masuk tambang terputus. Dari 22 orang yang terperangkap, satu pekerja dipastikan meninggal karena cedera kepala.

Sebelas orang diketahui masih hidup dan penyelamat telah melakukan kontak dengan 10 orang di antara pekerja tersebut. Satu orang disebut berada di lokasi yang paling dekat dalam upaya penyelamatan itu, sedangkan 10 orang lainnya masih hilang.

Tim penyelamat telah mengebor dan membuat lubang untuk membagikan makanan, obat-obatan, dan persediaan lainnya kepada kelompok tersebut.

Tim itu sekarang mengebor akses baru yang lebih lebar untuk menjangkau 10 orang di bagian tengah tambang atau sekitar lebih dari 600 meter dari pintu masuk. Akses itu diharapkan dapat digunakan untuk menyelamatkan para korban selamat.

Otoritas stempat dalam sebuah pernyataan di akun media sosial resminya menyebut akses tambang diblokir 350 meter di bawah permukaan oleh 70 ton puing yang membentang hingga 100 meter.

Sementara itu, akses lainnya juga sedang dibor untuk komunikasi dan ventilasi atau untuk mengeluarkan asap yang mematikan.

Sky News melaporkan ada aekitar 600 orang terlibat dalam upaya penyelamatan itu dengan sebanyak 25 ambulans menunggu di tempat kejadian, serta ahli bedah saraf, spesialis trauma, dan psikolog.

Petugas medis dengan pakaian pelindung putih juga ada di lokasi dan telah mengukur suhu orang sebagai bagian dari tindakan pencegahan Covid-19.

Adapun, manajer tambang telah ditahan setelah kejadian tersebut, yang penyebabnya masih belum diketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper