Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Covid-19 di Banten Ricuh, Begini Penjelasan Gubernur Wahidin

Kekisruhan terjadi setelah ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Andra Soni selesai menjalani proses vaksinasi.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) berbicara dengan Gubernur Banten Wahidin Halim saat memimpin Rapat Kerja Penenanggulangan COVID-19, di Kantor Gubernur Banten di Serang, Kamis (19/3/2020). Rapat digelar untuk mengkoordinasikan langkah-langkah dan strategi penanggulangan COVID-19. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) berbicara dengan Gubernur Banten Wahidin Halim saat memimpin Rapat Kerja Penenanggulangan COVID-19, di Kantor Gubernur Banten di Serang, Kamis (19/3/2020). Rapat digelar untuk mengkoordinasikan langkah-langkah dan strategi penanggulangan COVID-19. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Banten Wahidin Halim mengklarifikasi soal terjadinya kekisruhan saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang diikuti oleh para kepala daerah se-Banten di Pendopo Bupati Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021).

Menurut Wahidin, kekisruhan terjadi setelah ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Andra Soni selesai menjalani proses vaksinasi, namun sejumlah awak media meragukan proses vaksinasi yang dilakukan lantaran tidak bisa melihat secara langsung.

"Ketika Ketua DPRD Banten Pak Andra Soni baru saja selesai divaksin, sejumlah wartawan yang merasa belum mendapatkan foto, meminta diulang penyuntikannya dan dilakukan pengambilan foto. Hal itu mengherankan, masa harus disuntik dua kali karena alasan belum terfoto?,” ujar Wahidin dalam keterangan tertulis.

Sejumlah wartawan seolah tidak percaya, bahkan sampai ada yang curiga isinya bukan vaksin. Kemudian, Wahidin membawa boksnya, tapi tetap saja ada yang tidak percaya, dan tetap meminta disuntik ulang.

Menurutnya, keterbatasan ruangan tidak memungkinkan semua orang bisa masuk hanya sekadar untuk mendokumentasikan foto atau mengambil gambar.

"Soal sulitnya sejumlah sahabat-sahabat wartawan mengambil foto pada saat dilakukan suntik vaksin ke sejumlah pejabat daerah itu karena ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi, di samping itu ruangannya terbatas, tetapi mereka masih tetap tidak percaya, mereka bilang ga percaya, ya saya bilang kalau ga percaya ya sudah,” ujar Wahidin.

Pelaksanaan dan pencanangan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten yang diawali para kepala daerah, di Pendopo Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (14/1/2021), sempat diwarnai kericuhan.

Kericuhan terjadi saat petugas yang berjaga tidak mengizinkan awak media untuk meliput secara langsung lantaran proses vaksinasi dilakukan di salah satu ruangan yang tertutup, sehingga menimbulkan kekecewaan hingga kecurigaan di kalangan wartawan. Akibatnya, proses konferensi pers menjadi tegang.

Dari vaksinasi perdana di Provinsi Banten tersebut, sejumlah pejabat dan kepala daerah di Provinsi Banten ikut dalam proses dimulainya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten tersebut.

Mereka adalah Sekda Provinsi Banten Al Muktabar, Kadinkes Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Kajati Provinsi Banten Asep Nana Mulyana, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Bupati Serang Rt Tatu Chasanah, serta Wakil Bupati Lebak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper