Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim DVI Mulai Ambil Sampel DNA Keluarga Inti Penumpang Sriwijaya Air SJ182

sekitar 50 orang keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 berkumpul di aula serbaguna Bandara Supadio untuk mencari informasi terkini mengenai jatuhnya pesawat.
Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta menemukan serpihan pesawat di lokasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang./Twitter @jakfire
Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta menemukan serpihan pesawat di lokasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang./Twitter @jakfire

Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyiapkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengambil contoh DNA keluarga inti korban Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Kami siapkan puluhan petugas untuk mengambil sampel DNA, yang kami siapkan di Graha Chandra Disti Wiradi, Bandara Supadio Pontianak," ujar Kapolres Kubu Raya Ajun Komisaris Besar Polisi Yani Permana, Sabtu (9/1/2021).

Hingga saat ini, sekitar 50 orang keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 berkumpul di aula serbaguna tersebut untuk mencari informasi terkini mengenai jatuhnya pesawat jurusan Jakarta-Pontianak.

Sementara itu, Distrik Manajer Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman mengatakan pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Jakarta terkait insiden tersebut.

"Kami juga membuat whatsapp grup untuk tukar menukar informasi," katanya.

Sriwijaya Air juga akan menyediakan hotel untuk keluarga penumpang pesawat agar memudahkan koordinasi dan menyampaikan informasi.

Pihak Jasa Raharja Kalimantan Barat juga mempersiapkan diri terkait asuransi jiwa penumpang pesawat.

"Namun kami menunggu informasi lebih lanjut. Tetapi semua penumpang angkutan umum di Indonesia akan mendapatkan asuransi sesuai dengan perundangan yang berlaku," katanya.

Angkasa Pura II menyediakan tiga posko publik terkait keperluan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pihaknya telah menyediakan posko di Bandara Soekarno-Hatta dan di Bandara Supadio, Pontianak.

"Di Bandara Soekarno-Hatta yang kita aktifkan ada dua titik, satu adalah emergency operation center, itu adalah pusat penanggulangan kondisi kedaruratan," kata Awal dalam jumpa persn di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021).

Kemudian, posko kedua ada di crisis center di Soetta. Posko ini merupakan posko koordinasi antar stakeholder dan titik pertemuan antara Sriwijaya Air dan keluarga korban.

Sementara itu, posko ketiga ada di Bandara Supadio, Pontianak, yang menjadi tujuan pesawat Sriwijaya SJ182. Adapun posko ini didirikan bersama dengan maskapai Sriwijaya Air. Posko-posko tersebut didirikan bersama maskapai Sriwijaya Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper