Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Covid-19: Ini Alasan di Balik Penerapan PPKM Jawa-Bali

Pulau Jawa dan Bali menjadi peyumbang terbesar tingkat penambahan kasus dan kematian konfirmasi positif Covid-19 secara nasional selama September hingga Desember 2020.
Warga menjalani tes cepat (rapid test) Antigen COVID-19, di area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (18/12/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai Bali mulai Jumat (18/12) menyediakan layanan Rapid Test Antigen setelah sebelumnya telah menyediakan layanan Rapid Test Antibodi yang dapat digunakan sebagai salah satu syarat untuk melakukan perjalanan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Warga menjalani tes cepat (rapid test) Antigen COVID-19, di area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (18/12/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai Bali mulai Jumat (18/12) menyediakan layanan Rapid Test Antigen setelah sebelumnya telah menyediakan layanan Rapid Test Antibodi yang dapat digunakan sebagai salah satu syarat untuk melakukan perjalanan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.

Bisnis.com, JAKARTA —Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membeberkan alasan di balik pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Pulau Jawa dan Bali per 11 hingga 25 Januari 2021. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Pulau Jawa dan Bali menjadi peyumbang terbesar tingkat penambahan kasus dan kematian konfirmasi positif Covid-19 secara nasional selama September hingga Desember 2020. 

Menurut Wiku, Intervensi PPKM terhadap dua pulau itu diharapkan dapat menurunkan tren peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 nasional secara signifikan. 

“Sejak awal pandemi, kontribusi kasus dari Pulau Jawa dan Bali tidak pernah berada di bawah 50 persen dari penambahan kasus mingguan nasional,” kata Wiku dalam keterangan virtual Sekretariat Presiden pada Kamis (7/1/2021).

Malahan, Wiku menerangkan, pada akhir tahun 2020 kedua pulau itu menyumbang 129.994 kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak Maret 2020. 

“Jika dilihat total kumulatif kasus positif per 3 Januari 2021 ternyata Jawa Bali berkontribusi 65 persen atau 496.674 kasus dari total kasus konfirmasi di tingkat nasional,” tuturnya.

Sedangkan, kasus aktif per 3 Januari bertambah sebanyak 74.450 atau 67 persen dari total kasus aktif Covid-19 di tingkat nasional. 

“Jika dilihat dari angka akumulatif kasus meninggal per 3 Januari 2021 maka ternyata jawa Bali berkontribusi sebesar 66,7 persen atau 15.165 dari total kumulatif yang meninggal di tingkat nasional,” tuturnya. 

Dia menggarisbawahi Provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat konsisten mencatatkan kasus meninggal pasien konfirmasi positif Covid-19 tertinggi hingga Desember 2020. 

“Situasi ini merupakan yang tidak bisa ditoleransi lagi, dan tidak bisa dibiarkan. Hal ini menandakan peningkatan kasus positif yang diiringi dengan peningkatan kematian di kota-kota besar terutama di dua pulau ini yang harus segera dikendalikan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper