Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Puncak Covid-19, Epidemiolog Minta Jokowi Lakukan Hal Ini

mengatakan bahwa kehadiran varian baru virus Corona yang bermutasi akan membuat pandemi semakin lama untuk dapat ditangani.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Rabu, 16 Desember 2020 - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Rabu, 16 Desember 2020 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog FKM UI Pandu Riono meminta pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pada kuartal pertama tahun ini.

Dia menuturkan pada kuartal pertama tahun ini, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih akan cukup tinggi.

"Peningkatan kasus akan terus berjaya selama quarter pertama 2021, paling tidak. Jangan hanya fokus pada meningkatkan kapasitas layanan, tapi fokus pada hentikan penularan, dengan bekerja keras mati-matian @jokowi," cuit Pandu, Kamis (7/1/2021).

Pandu juga mengatakan bahwa kehadiran varian baru virus Corona yang bermutasi akan membuat pandemi semakin lama untuk dapat dikendalikan.

"Kehadiran strain2 baru SARSCOV2 itu bukti perlawanan virus dengan bermutasi yang dorong pandemi akan lama. Walau ada vaksin, ternyata tidak bisa cepat layanan vaksinasinya. Fokus pada kuatkan layanan tes, lacak & isolasi, komunikasi publik yang masif untuk 3M. Masyarakat itu garda terdepan," ujarnya.

Sebelumnya, Pandu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengambil alih wewenang Satgas Penanganan Covid-19 yang kinerjanya dinilai lamban.

“Pak @jokowi segera ambil alih wewenang @lawancovid19_id yang lamban antisipasi & tak respon cepat atasi situasi Pandemi yg memburuk. Pertimbangkan pengetatan PSBB selama 2 Minggu Bulan Januari 2021 ini, karena layanan kesehatan nyaris kolaps,” tulis Pandu di Twitter @drpriono1, Rabu (6/1/2021).
Dia juga berharap warga siap dan ikut patuh apabila pemerintah kembali menerapkan pembatasan sosial yang lebih ketat terutama jika diterapkan serentak di Jabodetabek.
“Wahai warga jabodetabek, mari kita bersiap dan patuh untuk implementasi pengetatan serentak se-wilayah Jabodetabek. Situasi Pandemi memburuk, kasus terus meningkat, hospitalisasi naik, RS kewalahan, lahan pemakaman penuh. Seluruh Pemda bekerjsama dengan harmonis dan saling dukung,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas selama dua pekan ke depan guna menekan laju penyebaran Covid-19.
Apalagi, sambungnya, seiring dengan penambahan kasus aktif, tenaga medis juga mendapatkan tekanan lebih dan tenaganya semakin terkuras.
“Pandemi ini telah menguras waktu dan tenaga para tenaga kesehatan kita. Saya tahu mereka letih. Mari kita bantu, lindungi dan jaga mereka dengan mengurangi mobilitas dalam dua minggu ini, mulai tanggal 11 Januari,” kata Jokowi melalui instagram, Rabu (6/1/2021).
Selain itu, Jokowi juga meminta agar seluruh pihak bekerja keras untuk memastikan disiplin 3M (mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan menerapkan 3T (testing, tracing, dan treatment) di lapangan sebagai kunci penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Upaya seluruh pihak dalam mencegah. dan mengendalikan penyebaran Covid-19 sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper