Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa staf istri eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dapam perkara suap eksportasi benih lobster.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa saksi Ainul Faqih, staf istri Edhy Prabowo, dikonfirmasi seputar pengetahuannya tentang rekening bank dan kartu ATM yang diduga sebagai penampungan uang dari eksportir benih lobster.
"Uang tersebut diduga dipergunakan untuk kepentingan tersangka Edhy Prabowo," kata Ali, Rabu (6/1/2021).
Selain Ainul Faqih, KPK juga memeriksa Johan dari PT Sentosa Bahari Sukses. Johan diperiksa terkait perizinan dan pengiriman benih lobster di KKP.
Penyidik lembaga antikoripsi juga menggali keterangan dari Johan soal dugaan adanya setoran uang kepada PT Aero Citra Kargo (ACK).
"Saksi tidak hadir bernama Chandra Astan karena sakit, pemeriksaan dijadwalkan ulang namun belum ditentukan waktunya," tuturnya.
Dalam kasus ini KPK menangkap dan menahan Edhy Prabowo terkait suap ekspor benih lobster.
Selain Edhy, enam orang yang juga telah ditetapkan tersangka, yaitu Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri (SAF), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Andreau Pribadi Misata (APM), Amiril Mukminin (AM) dari unsur swasta.
Selanjutnya, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih (AF), dan Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) Suharjito (SJT).
KPK dalam perkara ini menetapkan Edhy sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benih lobster menggunakan perusahaan "forwarder" dan ditampung dalam satu rekening hingga mencapai Rp9,8 miliar.
Uang yang masuk ke rekening PT ACK yang saat ini jadi penyedia jasa kargo satu-satunya untuk ekspor benih lobster itu selanjutnya ditarik ke rekening pemegang PT ACK, yaitu Ahmad Bahtiar dan Amri senilai total Rp9,8 miliar.
Selanjutnya pada 5 November 2020, Ahmad Bahtiar mentransfer ke rekening staf istri Edhy bernama Ainul sebesar Rp3,4 miliar yang diperuntukkan bagi keperluan Edhy dan istrinya Iis Rosita Dewi, Safri serta Andreau.
Uang tersebut antara lain dipergunakan untuk belanja barang mewah oleh Edhy dan istrinya di Honolulu, AS pada 21 sampai dengan 23 November 2020 sejumlah sekitar Rp750 juta diantaranya berupa jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, dan baju Old Navy.
Selain itu, sekitar Mei 2020, Edhy juga diduga menerima 100 ribu dolar AS dari Suharjito melalui Safri dan Amiril
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
