Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berawal dari Kritik ke Pemerintah China, Ini Kronologi 'Hilangnya' Jack Ma

Jack Ma sudah tidak tampil ke hadapan publik sejak Oktober 2020. Pendidi Alibaba ini pun absen dari penjurian ajang pencarian bakat Africa’s Business Heroes.
Jack Ma, pendiri e-commerce raksasa dari China, Alibaba, memberi salam ketika dia tiba untuk bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha di Bangkok, Thailand, 19 April 2018./Reuters
Jack Ma, pendiri e-commerce raksasa dari China, Alibaba, memberi salam ketika dia tiba untuk bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha di Bangkok, Thailand, 19 April 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jack Ma, pendiri Alibaba, sudah cukup lama tidak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah China secara terbuka dalam sebuah pidato.

Pria berusia 56 tahun ini, menurut The Sun (3/1/2021), sudah tidak tampil ke hadapan publik sejak Oktober 2020. Apalagi, dia absen dari penjurian ajang pencarian bakat Africa’s Business Heroes.

The Telegraph melaporkan bahwa mantan guru bahasa Inggris itu digantikan oleh eksekutif Alibaba pada penjurian ajang pencarian bakat bagi wirausaha Afrika.

Gambarnya juga telah dihapus dari situs promosi acara. Juru bicara Alibaba mengatakan bahwa Ma tidak dapat berpartisipasi sebagai juri lantaran masalah jadwal.

Kabar itu pun kian memicu spekulasi terkait hilangnya Jack Ma terutama setelah sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'.

Lantas, bagaimana kronologi menghilangnya mantan orang paling kaya di China itu dari sorotan publik dalam tiga bulan terakhir? Berikut rangkuman Bisnis berdasarkan sejumlah sumber:

Kritik Pemerintah China

Jack Ma menyampaikan pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober. Dalam kesempatan itu, dia mengkritik sistem regulasi China karena menghambat inovasi dan menyamakan aturan perbankan global dengan 'klub orang tua'.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri… Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini,” seperti dikutip dari Yahoo Finance, Senin (4/1/2021).

Business Insider melaporkan bahwa Ma juga menyebut bank-bank negara itu sebagai 'pegadaian'. “Hipotek dan jaminan adalah untuk pegadaian, tetapi jika kita bertindak ekstrem dengan hanya mengandalkan aset agunan, perusahaan tertentu akan menjaminkan semua aset mereka, dan tekanan [untuk mereka] sangat besar,” kata Ma.

Alibaba Terganjal Isu Monopoli di China

Tidak beberapa lama setelah itu, rencana IPO Ant Group Co., yang juga milik sang miliarder, senilai US$37 miliar di bursa saham Hong Kong dan Shanghai ditunda, meski telah mendapat lampu hijau dari pengawas sekuritas China. Shanghai Stock Exchange mengatakan terdapat permasalahan pada perubahan kondisi peraturan teknologi finansial.

“Terkadang sulit melihat dengan jelas dan memahami di mana batas Anda. [Ma] punya banyak batasan, yaitu Presiden Xi. Dia tidak akan menang melawannya,” kata Eric Schiffer, CEO Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta di Los Angeles.

Sepekan setelah pembekuan pencatatan saham perdana, otoritas antitrust mengeluarkan 22 halaman aturan anti-monopoli. Kebijakan ini disinyalir untuk menekan Ma dan pebisnis lainnya agar tidak besar kepala.

Ada juga pedoman baru yang harus dihadapi beberapa konglomerat besar seperti Ant yang terlibat dalam keuangan, serta pemberi pinjaman dan asuransi online.

Tak Muncul ke Publik

Jack Ma semakin bentrok dengan rezim karena preferensinya untuk ekonomi yang lebih terbuka dan market driven. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa dia mengalami cedera fisik.

Namun, belum ada informasi terbaru dari pria yang telah meraup 35 miliar euro setelah menciptakan Alibaba, Amazon versi Asia, tersebut.

Adapun, Daily Mail melaporkan bahwa peringkat Jack Ma sebagai orang terkaya di China turun ke posisi tiga berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, pada Sabtu (2/1/2021). Pemimpin marketplace Pinduoduo Colin Huang telah mengalahkan Ma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper