Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Spekulasi Warganet di Tweet Terakhir Jack Ma sebelum Menghilang

Jack Ma hilang dari peredaran tidak lama setelah mengkritik pemerintah China terkait sistem keuangan yang dianggap Ma sebagai sebuah warisan era industri.
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Alibaba Jack Ma masih belum muncul ke publik. Situasi ini menimbulkan sejumlah spekulasi setelah dia sempat mengkritik pemerintahan Xi Jinping.

Jack Ma hilang dari peredaran tidak lama setelah mengkritik pemerintah China terkait sistem keuangan yang dianggap Ma sebagai sebuah warisan era industri.

Kritik itu disampaikan pada saat menyampaikan pidato di Shanghai, 24 Oktober 2020. Menurutnya sistem regulasi China menghambat inovasi generasi muda.

Tidak lama setelah itu Ma menghadapi sebuah tekanan. Rencana IPO Ant Group Co senilai US$37 miliar di bursa saham Hongkong dan Shanghai terpaksa ditunda setelah muncul perubahan kondisi peraturan terknologi finansial.

Otoritas China juga mengeluarkan 22 halaman aturan anti-monopoli usai pernyataan Jack Ma. Kebijakan itu disinyalur untuk menekan Ma dan pebisnis lain agar tidak besar kepala.

Mantan orang paling kaya di China itu kemudian hilang dari muka publik. Dia tak lagi muncul termasuk menjadi juri ajang pencarian bakat Africa`s Business Horoes.

Juru Bicara Alibaba sempat menyebutkan bahwa Ma tidak dapat berpartisipasi pada ajang tersebut lantaran masalah jadwal.

Kendati begitu, sebelum menghilang termasuk di media sosial, Jack Ma sempat membuat cuitan tentang kolaborasi yang dilakukannya dengan Pangeran William dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.

“Saya merasa terhormat bisa bermitra dengan HRH The Duke of Cambridge @KensingtonRoyal dan para pemimpin serta organisasi global lainnya untuk mendukung EarthshotPrize mengatasi tantangan lingkungan yang kita hadapi. Bersama-sama kita bisa melindungi planet kita dari perubahan iklim,” kicaunya pada 10 Oktober 2020.

Earthshot Prize adalah hadiah global baru terkait lingkungan yang dirancang untuk mendorong perubahan dan membantu memperbaiki planet selama sepuluh tahun ke depan.

Tweet ini setidaknya telah disukai oleh 2.600 pengguna, diretwet oleh 343 akun serta dikomentari oleh 474 warganet. Ini adalah cuitan terakhir Ma sebelum menghilang.

Sejumlah warganet menanyakan keberadaannya pada unggahan tersebut. Sebagian lainnya berharap Jack Ma segera kembali muncul ke publik.

China harus bangga memiliki orang seperti Jack Ma. Alibaba dan Ant Group seperti Amazon. Saya berharap dia baik-baik saja dan akan segera kembali, jika dia meminta maaf kepada Presiden China, jika tidak, saya kira itu tidak berguna,” balas @florianManner.

“Hai Jack .. kamu dimana:)? Saham saya turun dan saya sangat percaya pada perusahaan Anda. Lol, kembali dan selesaikan untuk kita,” kicau @Amirfarisreal.

“Tidak mungkin seseorang yang dulunya anggota aktif masyarakat menghilang dan orang-orang menanyakannya setelah 2 bulan. Pemerintah China membuat semua orang sibuk sehingga mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Saya berdoa dia baik-baik saja dan aman,” tulis @Osmanplanner423.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper