Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jack Ma Menghilang Setelah Kritik Pemerintah China, Spekulasi Terus Bergulir

Jack Ma menyampaikan pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober yang mengkritik sistem regulasi China karena menghambat inovasi.
Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma (kanan) menghadiri acara pemberian medali kejuaraan sepak bola wanita Asian Games 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (31/8/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma (kanan) menghadiri acara pemberian medali kejuaraan sepak bola wanita Asian Games 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (31/8/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Absennya Jack Ma dari penjurian ajang pencarian bakat Africa’s Business Heroes memunculkan spekulasi hilangnya Jack Ma setelah sempat mengkritik pemerintah China 'ketinggalan zaman'.

Jack Ma diketahui tidak lagi muncul di depan publik selama dua bulan. The Telegraph melaporkan bahwa pendiri Alibaba ini digantikan oleh eksekutif Alibaba pada penjurian ajang pencarian bakat bagi wirausaha Afrika.

Gambarnya juga telah dihapus dari situs promosi acara. Juru bicara Alibaba mengatakan bahwa Ma tidak dapat berpartisipasi sebagai juri lantaran masalah jadwal.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ma menyampaikan pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober yang mengkritik sistem regulasi China karena menghambat inovasi dan menyamakan aturan perbankan global dengan 'klub orang tua'.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri… Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini,” seperti dikutip dari Yahoo Finance, Senin (4/1/2021).

Business Insider melaporkan bahwa Ma juga menyebut bank-bank negara itu sebagai 'pegadaian'. “Hipotek dan jaminan adalah untuk pegadaian, tetapi jika kita bertindak ekstrem dengan hanya mengandalkan aset agunan, perusahaan tertentu akan menjaminkan semua aset mereka, dan tekanan [untuk mereka] sangat besar,” kata Ma.

Tidak beberapa setelah itu, rencana IPO Ant Group Co. senilai US$37 miliar di bursa saham Hong Kong dan Shanghai ditunda, meski telah mendapat lampu hijau dari pengawas sekuritas China. Shanghai Stock Exchange mengatakan terdapat permasalahan pada perubahan kondisi peraturan teknologi finansial.

“Terkadang sulit melihat dengan jelas dan memahami di mana batas Anda. [Ma] punya banyak batasan, yaitu Presiden Xi. Dia tidak akan menang melawannya,” kata Eric Schiffer, CEO Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta di Los Angeles.

Sepekan setelah pembekuan pencatatan saham perdana, otoritas antitrust mengeluarkan 22 halaman aturan anti-monopoli. Kebijakan ini disinyalir untuk menekan Ma dan pebisnis lainnya agar tidak besar kepala.

Ada juga pedoman baru yang harus dihadapi beberapa konglomerat besar seperti Ant yang terlibat dalam keuangan, serta pemberi pinjaman dan asuransi online.

Jack Ma telah meraup 35 miliar euro setelah menciptakan Alibaba, Amazon versi Asia. Daily Mail melaporkan bahwa peringkat Jack Ma sebagai orang terkaya di China turun ke posisi tiga berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, pada Sabtu (2/1/2021). Pemimpin marketplace Pinduoduo Colin Huang telah mengalahkan Ma.

Ma semakin bentrok dengan rezim karena preferensinya untuk ekonomi yang lebih terbuka dan market driven. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa dia mengalami cedera fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper