Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas kesehatan memperingatkan warga Australia untuk tetap waspada meskipun tanda-tanda menunjukkan klaster penyebaran virus corona di dua negara bagian terpadat negara mampu dikendalikan.
Dilansir Bloomberg, negara bagian New South Wales pada hari Minggu (3/1/2021) mendeteksi delapan kasus yang ditularkan secara lokal dalam 24 jam terakhir, dibandingkan dengan tujuh pda hari sebelumnya.
Wabah di negara bagian itu berasal dari klaster yang berasal dari wilayah Northern Beaches di Sydney yang menyebar ke wilayah lain kota, dan sekarang telah menginfeksi lebih dari 150 orang.
Sementara itu, negara bagian Victoria yang berdekatan mendeteksi tiga kasus baru dalam 24 jam terakhir. Penghitungan tersebut turun dari 10 kasus baru yang tercatat sehari sebelumnya.
Otoritas kesehatan Australia sedang berjuang untuk mengatasi klaster penyebaran virus baru yang mengganggu periode puncak liburan musim panas. Negara ini telah berhasil menekan sebagian besar penularan komunitas melalui pengujian yang ketat dan pelacakan kontak.
Negara hingga saat ini juga membatasi kedatangan internasional dan mewajibkan seluruh warga negara yang kembali dari luar negeri untuk melakukan isolasi mandiri di hotel karantina selama 14 hari.
Baca Juga
Wabah Covid-19 di Sydney telah membuat pemerintah New South Wales memperketat pembatasan jarak sosial, dan mulai Senin individu yang ditemukan tidak mengenakan masker di tempat-tempat dalam ruangan seperti toko, gereja, dan transportasi umum di kota terbesar Australia akan didenda hingga A$ 200 (Rp2,1 juta).
Lebih dari 18.900 orang di New South Wales diuji pada hari Sabtu. Pjs Perdana Menteri John Barilaro pada hari Minggu mendesak peningkatan untuk mempertahankan catatan keberhasilan negara bagian dalam mengatasi wabah.
Komandan aksi tanggap virus corona Victoria Jeroen Weimar juga mendesak penduduk di negara bagiannya untuk mempertahankan tingkat pengujian, terutama jika mereka kembali dari New South Wales setelah perbatasan bersama berakhir pada hari Sabtu.
“Masyarakat perlu terus waspada dan sadar bahwa ini belum berakhir,” kata Weimar, seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
