Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes: Indonesia Segera Finalisasi Pembelian 50 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Saat ini, Indonesia telah mengamankan 329 juta dosis vaksin, termasuk 125 juta dari Sinovac, 50 juta dari Novavax, 54 juta dari COVAX. Adapun, vaksin AstraZeneca akan tiba pada kuartal II tahun depan dan Pfizer pada kuartal III tahun depan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah segera menyelesaikan kesepakatan pembelian 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer dan AstraZeneca.

Dia mengungkapkan kesepakatan dengan AstraZeneca akan difinalkan sebelum tutup tahun, sementara penandatanganan dengan Pfizer akan dilakukan di minggu pertama Januari.

Berbicara dalam konferensi pers pertamanya sebagai menteri, Budi mengatakan 1,3 juta tenaga kesehatan akan mendapatkan prioritas vaksin. Sebanyak 500 tenaga kesehatan di Indonesia telah meninggal karena Covid-19.

"Mereka adalah kelompok penting dalam pertarungan kita melawan pandemi," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia.

Tenaga kesehatan ini akan mendapatkan vaksin mulai dari Januari hingga April 2021 bersama petugas pelayanan publik lainnya. Sementara itu, gelombang kedua akan menyasar masyarakat yang terinfeksi dari daerah zona merah.

Sementara negara-negara lain memprioritaskan masyarakat lanjut usia, Indonesia memilih tenaga kesehatan dan pelayanan publik. Masyarakat dengan kelompok usia 18-59 tahun menjadi kelompok selanjutnya yang akan menerima vaksin. Hal ini sejalan dengan upaya menjaga populasi.

Saat ini, Indonesia telah mengamankan 329 juta dosis vaksin, termasuk 125 juta dari Sinovac, 50 juta dari Novavax, 54 juta dari COVAX. Adapun, vaksin AstraZeneca akan tiba pada kuartal II tahun depan dan Pfizer pada kuartal III tahun depan. Sayangnya, kedua perusahaan belum memberikan konfirmasi apapun terkait hal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper